Cara Meminimalisir Penyebaran Karbon di Lingkungan Tambang

Feb 21, 2022

Lingkungan tambang yang rusak bisa memicu perubahan iklim.

Lingkungan tambang selalu menjadi salah satu isu yang tidak pernah usai diperdebatkan. Industri pertambangan sangat rentan dengan perubahan iklim karena pertambangan berdampak langsung pada lingkungan.

Pada tahap selanjutnya, lingkungan yang rusak bisa membuat perubahan iklim secara bertahap. Hal tersebut juga berdampak pada berbagai kehidupan lain mulai dari flora, fauna, hingga manusia. Oleh sebab itulah dibutuhkan langkah nyata untuk mencegah penyebaran karbon akibat pertambangan. Ada beberapa hal yang perlu diketahui sehingga upaya pencegahan penyebaran karbon bisa dilakukan.

Baca Juga: 5 Tahapan Reklamasi Pertambangan yang Berwawasan Lingkungan

Memahami Emisi GRK di Lingkungan Pertambangan

Hal pertama yang perlu dipahami adalah mengenai penyebaran karbon akibat gas rumah kaca. Pertambangan mendorong perubahan iklim menjadi lebih cepat jika tidak dilakukan tanpa persiapan sama sekali. Pelaporan emisi gas rumah kaca bisa dilihat melalui beberapa cakupan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan efek karbon yang kawasan lingkungan tambang emas.

  1. Emisi secara langsung dari sumber dapat dikendalikan oleh perusahaan. Sebagai contoh, emisi yang dihasilkan dari listrik selama pemrosesan tambang emas dapat dipantau secara langsung oleh perusahaan.
  2. Emisi tidak langsung dari konsumsi sumber daya yang digunakan juga dipantau langsung oleh perusahaan. Contoh dari emisi tidak langsung adalah pembelian tenaga listrik dari sumber batu bara.
  3. Emisi tidak langsung akibat aktivitas ekonomi perusahaan. Namun, emisi tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Misalnya adalah transportasi barang menuju lokasi hingga emisi dari hasil tambang yang diproduksi.

Hubungan Antara Emisi GRK dengan Pertambangan Emas

Sebuah studi menyebutkan bahwa ada hubungan erat antara kadar emas dengan intensitas gas rumah kaca. Studi tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar emas, maka intensitas gas rumah kaca semakin rendah. Studi tersebut telah disusun berdasarkan kategori jenis tambang. Seperti yang sudah diketahui, lingkungan tambang bisa berupa tambang terbuka, bawah tanah, atau bahkan kombinasi antara keduanya.

Secara umum, pertambangan terbuka memiliki intensitas emisi gas rumah kaca yang sangat tinggi, namun intensitas all-in sustaining costs atau biaya berkelanjutan penuh yang sangat rendah. Untuk biji yang diambil dari pertambangan terbuka serta sumber bawah tanah memiliki biaya sangat tinggi, namun intensitas emisi gas rumah kaca yang dihasilkan justru lebih rendah.

Untuk pertambangan bawah tanah, memiliki biaya rendah serta intensitas emisi gas rumah kaca rendah, namun pada praktiknya tidak semua pertambangan bisa dilakukan pada lingkungan tambang bawah tanah.

Keunggulan Kompetitif Sumber Energi

Tiap negara memiliki keunggulannya masing-masing saat dibandingkan dengan negara lain. Tidak semua negara harus dihadapkan dengan sumber emisi rendah, seperti Australia yang sangat bergantung pada energi fosil. Hal ini tentunya berbeda dengan Kanada yang tidak terlalu berpengaruh oleh sumber energi fosil. Kanada mampu memanfaat energi baru terbarukan seperti air untuk membantu proses pertambangan di lingkungan tambang.

Di bagian belahan dunia lain, hal serupa juga terjadi. Afrika Selatan bahkan memiliki kadar intensitas emisi gas ruang kaca sebesar 2754kg CO2-3/oz karena sumber emisi bersumber dari fosil. Meskipun demikian perusahaan pertambangan juga telah mempertimbangkan kekhawatiran tersebut terkait dengan beberapa hal, seperti pengungkapan risiko pada iklim serta jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas pertambangan.

Di sisi lain, langkah-langkah tersebut juga berlaku pada pengurangan substansi energy untuk efisiensi energy. Substansi ini akan melibatkan satu bahan bakar fosil ke bahan bakar fosil lain yang rendah karbon. Substansi tersebut juga lebih efektif jika menggunakan bahan bakar dari energi terbaru.

Baca Juga: Begini Alasan Reboisasi Hutan Perlu Dilakukan Ketika Umur Tambang Habis

Energi air, energi matahari, hingga energi angin akan lebih efektif menurunkan kadar karbon yang ada di lingkungan tambang. Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini. 

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait