Sukseskan Ketahanan Pangan, PTAR Dukung Sektor Pertanian Batangtoru

Nov 1, 2023

Sektor pertanian yang merupakan pengelolaan komoditas pangan memiliki peran yang vital dalam kehidupan manusia. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena siapa pun sangat membutuhkan sektor pertanian demi keberlangsungan hidup. Bayangkan saja apabila para petani gagal panen atau melakukan mogok massal, pasokan pangan pasti akan terganggu dan timbul kekacauan dalam stabilitas politik dan ekonomi.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang menjadi surga bagi keanekaragaman hayati, Indonesia sangat mengandalkan sektor pertanian dalam hal penghidupan, pembangunan negara, dan perekonomian bangsa. Mayoritas penduduk Indonesia bermata pencarian di sektor pertanian, mulai dari padi, sayuran, gandum, jagung, buah, budidaya perikanan, dan lain-lain. Itulah mengapa Indonesia juga disebut sebagai negara agraris. 

Keberlangsungan sektor pertanian dalam jangka panjang membutuhkan perencanaan yang matang serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Regenerasi petani yang disertai dengan penerapan sistem, manajemen, serta teknik yang mengikuti perkembangan zaman pun sangat dibutuhkan.

PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe yang berlokasi di Batangtoru, Tapanuli Selatan, berkomitmen untuk terus mendukung para petani dan meningkatkan produktivitas pertanian. Bahkan, pertanian dan pengembangan ekonomi lokal termasuk dalam dua fokus utama program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PTAR. Terlebih lagi, 80% warga Tapanuli Selatan bergantung pada pertanian sebagai mata pencarian.

PTAR mendukung pertanian melalui berbagai aspek, mulai dari pengembangan kapasitas, penyediaan sarana produksi pertanian, sistem irigasi, infrastruktur akses persawahan, asistensi sertifikasi produk, penguatan kelembagaan kelompok tani, hingga fasilitas produksi pascapanen serta akses pemasaran. Puluhan program pengembangan pertanian diselenggarakan secara berkala demi peningkatan kualitas pertanian di Tapanuli Selatan, khususnya di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru. Di antara program-program tersebut adalah memfasilitasi sertifikasi untuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), pengembangan sistem ternak terpadu untuk kelompok pemuda desa, penjualan dan budidaya tanaman akar rimpang, pengembangan kapasitas budidaya ikan, produksi bibit padi unggul dan tersertifikasi, padi organik, jagung pipil, infrastruktur pertanian (seperti akses jalan dan perbaikan saluran irigasi), serta budidaya tanaman buah-buahan dalam pot. 

Hingga saat ini, berdasarkan hasil pendampingan PTAR, luas lahan budidaya pertanian di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru telah mencapai sekitar 150 hektar, yang terdiri dari budidaya pertanian organik seluas 2 hektar, budidaya penangkaran padi 10 hektar, budidaya pertanian padi konvensional 100 hektar, budidaya tanaman akar rimpang 3 hektar, dan budidaya jagung pipil 35 hektar. Jumlah petani yang mendapatkan program pendampingan dari PTAR juga telah mencapai sekitar 250 orang.

Bahkan, PTAR juga berpikir jauh ke depan dengan meluncurkan Program Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian yang menyasar pada tiga keahlian di SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Menggandeng Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur untuk menjalankan program ini selama 3 tahun, PTAR berharap dapat mencetak petani-petani muda yang berkualitas tinggi dan berdaya saing yang dapat menjadi aset daerah.

Terkait program-program Pertanian yang dilaksanakan PTAR, Bupati Tapanuli Selatan H. Dolly P. Pasaribu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PTAR atas inisiatif dan komitmennya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dalam meningkatkan kualitas sektor pertanian.  “Kami berharap program-program ini dapat mengoptimalkan sumber daya, memanfaatkan teknologi sehingga mengoptimalisasikan peran petani dan penyuluh dalam pencapaian program swasembada pangan di Tapanuli Selatan, serta mendorong meningkatnya petani milenial yang maju, modern, profesional dan memiliki jiwa entrepreneurial,” pungkas Dolly.

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait