Tingkatkan Kompetensi Petani Tapanuli Selatan dengan Penyuluhan Pertanian 

Nov 1, 2023

Keberhasilan pertanian di sebuah daerah bergantung pada Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang berkualitas tinggi akan  menghadirkan dan mempraktikkan inovasi serta terobosan–terobosan yang dibutuhkan oleh sektor pertanian.

Hal ini tentu tidak lepas dari peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mencetak pelaku pertanian yang berdaya saing tinggi dan berperan dalam memperkuat sektor pertanian. BPP merupakan ujung tombak dalam melakukan pendampingan teknis dan non-teknis kepada petani/kelompok tani untuk menciptakan pertanian yang sukses dan berkelanjutan. Sementara itu, PPL memainkan peran penting untuk terjun secara langsung di lapangan bersama dengan petani/kelompok tani. 

Penelitian-penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor pertanian terus berlangsung demi peningkatan kualitas dan produksi pertanian secara berkelanjutan. Dengan kata lain, keberhasilan sektor pertanian merupakan hasil dari upaya, proses, strategi, dan pendekatan tertentu yang akan terus berkembang. Para petani perlu mengetahui setiap perkembangan ini. Oleh karena itu, penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh tenaga-tenaga profesional yang andal perlu dilakukan secara rutin. 

Dengan demikian, tidak hanya para pelaku pertanian yang perlu mendapatkan pelatihan, melainkan juga para penyuluhnya. Tenaga-tenaga penyuluh profesional ini harus memiliki kemampuan dan ilmu pengetahuan untuk bisa mengembangkan proses belajar para petani sehingga mereka dapat melakukan pertanian yang berkelanjutan.

PT Agincourt Resources (PTAR), sebagai pengelola Tambang Emas Martabe yang beroperasi di Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan memiliki cita-cita bahwa pertanian di Tapanuli Selatan bisa menjadi salah satu sektor unggulan dalam mempertahankan kedaulatan rakyat. PTAR berharap Tapanuli Selatan bisa melahirkan petani milenial, petani dengan produksi yang bisa dijual ke pulau atau provinsi lain, bahkan petani yang bisa mengekspor hasil pertaniannya. 

Untuk menyokong potensi pertanian dan kompetensi sumber daya manusia pertanian di Tapanuli Selatan, terutama di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru, PTAR berinisiatif menggelar program sertifikasi peningkatan kompetensi bagi 30 PPL di Tapanuli Selatan. Program kolaborasi dengan Balai Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian yang bertujuan mencetak pelaku pertanian berdaya saing tinggi dan memperkuat sektor pertanian di Tapanuli Selatan ini merupakan kali pertama digelar di Sumatra Utara.

Sebelumnya, pada September 2022, telah dilakukan survei Identifikasi Kebutuhan Latihan (IKL) yang dilanjutkan dengan  Pelatihan Pengelolaan Kelembagaan untuk meningkatkan kelas kemampuan di 15 Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan melakukan pendampingan. Kemudian, setelah Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan dilakukan, rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan studi banding ke lokasi BPP yang menjadi percontohan di tingkat nasional atas rekomendasi dari Balai Pelatihan Pertanian.

Salah satu peserta pelatihan yang merupakan Koordinator BPP Batangtoru, Lenny Marlina Nasution mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan kemampuan para penyuluh pertanian, dan merupakan peluang besar yang sangat sulit didapat karena terbatasnya kuota peserta. “Pelatihan ini luar biasa dan mencerahkan, sangat bermanfaat untuk menunjang tugas pokok kami. Materi yang disampaikan selama pelatihan ini adalah buku suci bagi penyuluh pertanian. Materinya rinci dan kami leluasa untuk sharing dengan ahli pertanian,” kata Lenny.  

Menurut Lenny, banyak pelajaran yang didapatnya dari program peningkatan kemampuan BPP dan penyuluh pertanian ini, misalnya saja cara mengidentifikasi masalah di lapangan dan pengambilan bukti fisik, penyelesaian masalah, penarikan simpulan, hingga menyusun dan melakukan evaluasi program. Materi-materi tersebut akan melengkapi kemampuan sumber daya manusia pertanian di Tapanuli Selatan yang selama ini kurang memadai.

Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah berharap bahwa program ini berdampak luas. Tidak hanya pengelolaan BPP menjadi mandiri sesuai standar pemerintah dan kapasitas PPL meningkat, melainkan juga bisa meningkatkan kelas kelompok tani dan pada akhirnya rumah tangga tani semakin maju dan berkelanjutan dalam mengelola usaha taninya. “Program Sertifikasi ini merupakan kontribusi kami dalam menyiapkan petani terutama petani muda di Tapanuli Selatan, khususnya di dua kecamatan di area operasi tambang, untuk siap dan tangguh merespons berbagai problem pertanian seperti harga pangan dan harga sarana produksi pertanian (saprotan) yang cenderung naik,” ujar Christine Pepah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menyampaikan “Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM.”

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait