Koperasi ICB Gali Potensi Ekonomi Budidaya Maggot di Waste Sortation Facility 

Mar 23, 2024

Sebagai operator Waste Sortation Facility (WSF) di Tambang Emas Martabe, Koperasi Imajinasi Cerdas Berkarya (ICB) terdorong untuk terus berusaha menciptakan terobosan-terobosan terbaru dalam upaya mengurangi volume sampah. Uji coba terbaru mereka adalah budidaya maggot. 

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas Koperasi Binaan, Agincourt Resources Memulai Pendampingan Bersama Yayasan Dharma Bhakti Astra

Maggot merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Lalat dengan nama latin Hermetia illucens ini memiliki siklus hidup mulai dari telur, maggot (larva), prepupa, pupa, dan serangga dewasa. Maggot membutuhkan sampah organik untuk dapat tumbuh selama 25 hari sampai siap dipanen. Satu kilogram maggot dapat menghabiskan dua sampai lima kilogram sampah organik per hari. Hal ini berarti, kemampuan maggot mengurai sampah organik selama 24 jam bisa mencapai dua sampai lima kali bobot tubuhnya. Di site Tambang Emas Martabe, maggot pun dimanfaatkan untuk mengurai jenis sampah organik kompos yang umumnya berasal dari aktivitas camp.

Maggot yang bertubuh lunak, berwarna putih atau kekuningan dengan ukuran panjang mencapai 30 mm saat dewasa ini juga dapat menjadi alternatif pakan ternak yang bergizi tinggi, karena mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan ternak, terutama unggas. Sebelumnya, ICB memberikan maggot hasil panen secara cuma-cuma kepada masyarakat sekitar yang berbudidaya ayam, ikan, ataupun pecinta burung. Saat ini, dengan semangat 3R (reduce, reuse, recycle), Koperasi ICB mulai memikirkan untuk membuat maggot kering dalam kemasan, yang diharapkan bisa laku di pasaran. Ide ini tentunya bisa menambah nilai ekonomi ataupun pendapatan Koperasi ICB.

Baca Juga: Berbagi Praktik Pertambangan Berkelanjutan Melalui Seminar ESG untuk Jurnalis Regional

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait