Agincourt Resources kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih tujuh penghargaan pada ajang Eco-Tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2025 yang digelar Universitas Diponegoro di Semarang, 31 Agustus 2025. Dua di antaranya adalah Gold Award, termasuk kategori Eco-Hazard Innovation atas inovasi pengolahan 155,25 ton minyak pelumas bekas menggunakan teknologi hypobaric fraction separator. Inovasi ini berhasil menekan Global Warming Potential hingga 441.975,09 ton CO2e.
Baca Juga : Prestasi Emergency Response Team Agincourt Resources di Ajang IMERC 2025

General Manager Operations & Deputy Director Operations Agincourt Resources, Rahmat Lubis mengungkapkan, “Penghargaan EPSA ini merupakan apresiasi atas konsistensi kami mendukung target net-zero emission. Inovasi lingkungan akan terus kami lakukan dengan mengacu pada regulasi pemerintah dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”, ungkapnya.
Baca Juga : Buah Manis Program Adiwiyata, SMP Negeri 1 Batang Toru Raih Sekolah Bijak Sampah di Festival Astra 2025
Selain itu, program Closed-Loop Energy Reclamation dengan Intelligent Torque Control (ITC) juga meraih Gold Award berkat penghematan energi listrik sebesar 4.931 GJ dan biaya Rp1,69 miliar. Tiga Silver Award diraih melalui inovasi pengelolaan sampah Flexible Intermediate Bulk Container (FIBC), penurunan beban pencemar air dengan selective chelator, serta desain ulang haul road di Pit Ramba Joring. Sementara dua Bronze Award diberikan untuk program Galeri Bagas Silua serta konservasi ikan endemik Jurung.
Prestasi ini semakin menegaskan peran Agincourt Resources sebagai pelaku pertambangan yang berkomitmen pada praktik keberlanjutan dan circular economy, sekaligus menginspirasi kolaborasi lintas sektor untuk menjaga bumi.