Jika ingin kerja tambang, maka Anda harus siap menghadapi 3 resiko ini!
Beberapa orang memiliki impian untuk bisa kerja tambang, sebab diketahui memberikan masa depan menjanjikan. Yakni ketika dilihat dari sektor gaji dimana besaran nilai yang didapat memang bisa dikatakan besar. Apalagi jika memangku jabatan yang cukup tinggi. Tidak heran jika kemudian industri pertambangan seolah menjadi pusat mimpi banyak orang untuk berkarir.
Namun, ada gaji besar biasanya sejalan dengan resiko yang akan diterima. Seorang manajer misalnya, menerima gaji beberapa kali lebih tinggi dibanding bawahannya. Hal ini karena manajer mengemban tugas lebih berat dan pertanggungjawabannya pun tidak hanya di satu pihak. Lalu, bagaimana dengan di industri pertambangan seperti tambang emas?
Baca Juga: Inilah 5 Jenis Pekerjaan di Bidang Pertambangan
Alasan Kerja Tambang Penuh Resiko
Tambang emas menjadi salah satu industri pertambangan yang tumbuh subur di Indonesia. Sebab ada banyak sekali daerah yang kaya akan mineral dan menghasilkan logam mulia tersebut. Sehingga untuk bisa kerja tambang tidak harus merantau sampai lintas benua, karena di dalam negeri pun ada bahkan banyak.
Meskipun bekerja di sektor pertambangan emas menjanjikan gaji yang tinggi, dibaliknya ada sejumlah risiko yang terbilang tinggi. Alasan tambang emas ini disebut punya resiko tinggi karena beberapa hal berikut:
Dilakukan di Dalam Tanah
Menambang emas kebanyakan dilakukan dengan menggali terowongan atau gua, karena mineral biasanya tertanam jauh di dalam tanah. Proses menggali terowongan ini bisa memakan waktu panjang dan panjang terowongan bisa sampai puluhan bahkan ratusan kilometer.
Semakin jauh dari permukaan bumi, semakin tinggi kandungan mineralnya sehingga emas yang didapatkan juga semakin banyak. Hanya saja dengan kondisi seperti ini maka resiko kecelakaan kerja menjadi tinggi dimana kemungkinan untuk selamat ketika kemungkinan terburuk terjadi sangat kecil.
Sebab ruang kerja berbenturan dengan batasan ruang, dimana terowongan ini sempit dan jauh dari permukaan bumi. Bisa dibayangkan ketika bencana tanah longsor terjadi, maka semua orang yang kerja tambang akan ikut terkubur di dalam tanah.
Resiko Terpapar Zat Kimia Berbahaya
Alasan berikutnya adalah adanya resiko terpapar zat kimia berbahaya yang ada di bawah tanah. Semakin masuk ke dalam tanah maka semakin minim pasokan oksigen. Semakin dekat dengan mineral semakin tinggi pula kandungan zat kimia, dan beberapa berbahaya bagi kesehatan.
Artinya, kerja tambang emas mempertaruhkan kesehatan yang dimiliki. Gaji besar yang diterima tentunya akan terasa sangat kecil dibanding dengan kesehatan. Tidak heran jika perusahaan tambang selalu memberikan gaji tinggi dan berbagai tunjangan sekaligus fasilitas kepada seluruh karyawannya.
Ancaman Tinggi Terkena Penyakit
Bekerja di industri pertambangan emas memaksa waktu yang dimiliki lebih banyak dihabiskan di dalam tanah. Pasokan oksigen minim dan dekat dengan paparan zat kimia berbahaya. Sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit dan gangguan kesehatan kronis.
Salah satunya adalah penyakit pneumonia dan sejumlah penyakit lain yang berhubungan dengan saluran pernafasan. Menderita penyakit menjadi resiko tinggi di balik pesona tambang emas dengan gajinya yang tinggi. Sehingga perlu dipertimbangkan masak-masak sebelum berkarir di industri ini.
Kiat Meminimalkan Resiko di Pertambangan Emas
Resiko dibalik industri tambang emas sudah menjadi rahasia umum, oleh sebab itu perusahaan pertambangan selalu menyiapkan berbagai antisipasi. Salah satunya meningkatkan keselamatan para penambang dengan memperbaiki lingkungan di dekat pertambangan atau di pusat pertambangan itu sendiri.
Baca Juga: Menilik Proses Penambangan Emas
Selain itu juga ada kewajiban untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai dengan standar yang berlaku. Misalnya memakai helm, sepatu safety, dan lain sebagainya untuk meminimalkan resiko ketika kecelakaan kerja terjadi.
Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.
