Benarkah Teknologi Pertambangan Dapat Menjaga Lingkungan?

Feb 23, 2022

Bagaimana sebuah teknologi pertambangan mampu menjaga lingkungan?

Pertanyaan seputar teknologi pertambangan dalam menjaga lingkungan sekitar sering kali menjadikan pertambangan sebagai penjahat karena banyaknya proyek tambang yang berdampak buruk bagi lingkungan. Jika pertanyaan ini disampaikan pada beberapa puluh tahun lalu, mungkin tidak akan terjawab. Kini, dengan industri tambang modern yang telah dipenuhi oleh berbagai inovasi teknologi di segala bidang, kegiatan pertambangan juga mulai lebih bertanggung jawab pada lingkungan sekitar.

Kemajuan teknologi telah memberikan kesempatan pada industri pertambangan untuk mengotomatisasi hingga digitalisasi cara kerja sektor tambang. Bahkan, faktor kerusakan lingkungan dapat diminimalisir ke tingkat paling sangat rendah.

Baca Juga: Jenis-Jenis Teknologi yang Wajib Dimiliki Perusahaan Pertambangan

Apa Itu Teknologi Pertambangan Hijau?

Inovasi teknologi dalam dunia tambang pada dasarnya dikenal dengan nama inovasi hijau. Inovasi ini mengacu pada sebuah teknologi yang membatasi aktivitas manusia dalam berbagai bidang, termasuk tambang. Teknologi pertambangan hijau mengacu pada sebuah inovasi yang dipakai untuk mencegah serta mengurangi emisi karbon. Aktivitas tambang sangat rentan terhadap peningkatan emisi karbon serta emisi gas rumah kaca.

Pengawasan serta pencegahan pada lingkungan tambang mungkin tidak selamanya menyelamatkan lingkungan. Dengan adanya bantuan dari inovasi baru untuk proses pengawasan, maka upaya penyelematan lingkungan juga dapat lebih efektif. Salah satu teknologi yang dipakai adalah teknologi yang menggeser pemanfaatan mineral dan logam ke teknologi rendah emisi. Umumnya, inovasi rendah emisi bisa menggunakan energi terbarukan seperti dari angin, matahari, serta air.

Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Pertambangan?

Bagaimana teknologi pertambangan bisa memberikan pengaruh pada aktivitas tambang? Jika dilihat secara keseluruhan, ada beberapa pengaruh teknologi kepada lingkungan pertambangan. Pengaruh teknologi tidak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga keselamatan pekerja. Secara teknis, keselamatan, perlindungan pada lingkungan, produktivitas tambang, serta peluang bagi perempuan merupakan sedikit dari banyaknya pengaruh inovasi. Belum lagi untuk faktor setelah aktivitas tambang.

Dimulai dari proses persiapan tambang, teknologi pertambangan mampu memetakan kawasan mana saja yang memiliki potensi terbesar. Hal tersebut juga berpengaruh pada biaya operasional secara keseluruhan. Pada proses pertambangan, inovasi mampu memberikan faktor keselamatan pada para pekerja. Aktivitas tambang sering dilakukan di bawah tanah, padahal tempat tersebut sangat rentan terhadap kecelakaan kerja.

Itulah mengapa sebuah inovasi diperlukan demi memberikan jaminan keamanan bahkan saat berada di bawah tanah sekalipun. Setidaknya, hal tersebut juga mampu meningkatkan efektivitas tambang selama pengangkutan mineral. Pengaruh adanya inovasi terhadap aktivitas pasca tambang adalah untuk melakukan pengawasan terhadap potensi kerusakan lingkungan. Limbah tambang mengandung banyak mineral berbahaya sehingga dibutuhkan perencanaan dan pencegahan yang lebih ketat lewat teknologi.

Apa yang Perlu Dilakukan Perusahaan Pertambangan?

Apa yang perlu dilakukan perusahaan saat mengadopsi sebuah teknologi baru? Perlu dipahami bahwa industri tambang harus hati-hati dalam memilih teknologi. Ada banyak alasan mengapa hal ini perlu dilakukan. Konsumen menuntut keberlanjutan baik dari komitmen menjaga lingkungan atau kualitas produk. Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk menjawab tuntutan tersebut? Jawabannya adalah memilih teknologi pertambangan yang tepat.

Perusahaan juga harus melakukan kolaborasi sehingga bisa memberi dampak lebih baik. Kolaborasi menghasilkan citra baik, terutama jika kolaborasi dilakukan dengan pihak yang kredibel seperti universitas atau lembaga penelitian. Universitas atau lembaga penelitian mampu menyediakan informasi serta inovasi alternatif. Hal seperti ini sangat bermanfaat untuk mendukung keberlanjutan komitmen yang telah disepakati sebelumnya oleh perusahaan dengan berbagai pihak terkait.

Baca Juga: 5 Teknologi Pengolahan Tambang Emas Non-Merkuri

Ada banyak negara yang telah menerapkan sistem seperti ini, terutama negara-negara maju. Sebagai contoh, Chile telah menerapkan sistem klaster untuk mengkategorikan organisasi multi-sektoral demi keberlangsungan aktivitas tambang. Hal tersebut mampu menekan risiko kerusakan lingkungan secara massif. Bahkan, tuntutan dari konsumen juga mulai menurun, karena teknologi pertambangan dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik lewat berbagai pertimbangan khusus. Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.

READ MORE

Related Posts