Tujuh Program Pemberdayaan Masyarakat Tambang Emas Martabe Raih ISDA 2017

Sep 22, 2017

Batangtoru, 15 September 2017–Sebanyak tujuh program pemberdayaan masyarakat yang diusung oleh PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, berhasil meraih penghargaan di ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2017. ISDA merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Penyerahan penghargaan berlangsung Kamis, 14 September 2017 di Smesco Convention Hall, Jakarta.

Ketujuh penghargaan tersebut meliputi empat penghargaan Platinum, satu penghargaan Gold dan dua penghargaan Silver. Tahun ini, Tambang Emas Martabe mengunggulkan tujuh program untuk mendukung enam kategori sasaran pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Empat penghargaan Platinum diberikan untuk program pemberdayaan Naposo Nauli Bulung (NNB/para pemuda lokal) melalui pengelolaan sampah terpadu, program air bersih, program pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, dan program ekstensifikasi jagung pipil serta pertanian padi organik. Satu penghargaan Gold untuk program Taman Baca Anak (TBA). Dua penghargaan Silver untuk program revitalisasi Posyandu dan program sentra usaha oleh-oleh Bagasta.

“Tambang Emas Martabe memahami bahwa kesuksesan jangka panjang tambang sangat bergantung pada dukungan dan kepercayaan masyarakat dimana kami beroperasi. Kami terus menginisiasi berbagai program pemberdayaan masyarakat yang memiliki manfaat sosial jangka panjang. Terima kasih atas penghargaan yang kami terima, kami tentu akan mempertahankan yang sudah baik dan terus memacu diri untuk berkontribusi lebih pada pengembangan masyarakat lingkar tambang yang berkelanjutan” ucap Presiden Direkur PT Agincourt Resources Tim Duffy.
Program pemberdayaan NNB melalui pengelolaan sampah terpadu dimulai sejak Mei 2016. Program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat khususnya para pemuda bahwa jika sampah dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat ekonomis seperti menjadi pupuk organik. Sampah yang dikelola berasal dari Pasar Batangtoru dan produksi pupuk organik digunakan kembali oleh kelompok tani binaan Tambang Emas Martabe.

Program air bersih merupakan hasil kerja sama Tambang Emas Martabe dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan memanfaatkan sumber air di Desa Padang Lancat. Saluran air bersih dibangun sepanjang 16 km dan berkapasitas 20 liter per detik. Air bersih didistribusikan kepada 2.500 orang di tujuh desa di Kecamatan Batangtoru.

Di sektor pertanian, untuk program kelompok tani penangkar padi, Tambang Emas Martabe membina Kelompok Tani Permata Hijau di Desa Sipenggeng yang berhasil melakukan penangkaran bibit padi sejak Februari 2016. Tak hanya itu, pada Juli 2016, produk padi unggul varietas INPARI 9 label biru tersebut sebagian besar diserap oleh PT Pertani. Sementara itu, beras organik dihasilkan oleh Kelompok Tani Aek Pahu di Desa Napa. Beras organik ini bahkan sudah diuji oleh laboraturium Sucofindo.

Untuk budidaya jagung pipil, Tambang Emas Martabe telah memberdayakan Kelompok Tani Mulia Bakti di Desa Sumuran sejak 2016 dengan luas lahan 15 hektare. Pada awal tahun ini, poktan tersebut berhasil menjual jagung pipil perdana sebanyak 14 ton ke PT Charoen Phokpand.

Pada sektor pendidikan, Tambang Emas Martabe hingga awal tahun ini telah membuka 14 TBA. Perusahaan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para pengelola. Tercatat total kunjungan ke seluruh TBA mencapai lebih dari 17.000 kunjungan. Tak hanya menyediakan bacaan, TBA juga memiliki berbagai program pengembangan keterampilan dan seni seperti menari, mendongeng, dan menyanyi. Setiap tahun, Tambang Emas Martabe juga menyelenggarakan Pentas Seni TBA.

Pengembangan usaha lokal melalui Bagasta merupakan hasil kerjasama Tambang Emas Martabe dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) binaan PKK Batangtoru. Bagasta merupakan pusat penjualan berbagai jenis kue dan oleh-oleh ibu-ibu rumah tangga KUBE. Bagasta memungkinkan para ibu untuk mendongkrak perekonomian keluarga melalui keahlian membuat kue.

Lebih lanjut Tim Duffy menjelaskan, saat ini terdapat 15 desa yang berada di wilayah operasional Tambang Emas Martabe dengan total penduduk 20.000 orang. Sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, diikuti oleh perdagangan dan jasa. Masyarakat di sekitar Tambang Emas Martabe memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang cukup baik, meski perlu peningkatan dari sisi kualitas.

“Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat inilah yang menjadi dasar bagi kami untuk mengembangkan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Saat ini kami fokus memberdayakan masyarakat pada beberapa sektor yakni kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian, dan pengembangan usaha lokal, sekaligus terus mendukung berbagai nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat lokal,” tutup Tim Duffy.

ISDA 2017 diberikan berdasarkan pada pemenuhan kriteria program pemberdayaan masyarakat terhadap 17 SDGs oleh PBB. Penghargaan serupa telah diselenggarakan oleh CFCD sejak 2010. Pada tahun ini total terdapat 43 perusahaan dari sektor pertambangan, energi, industri manufaktur dan jasa yang bersaing mendapatkan penghargaan.

Adapun, di Indonesia, penerapan dan pencapaian SDGs didukung oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden No.59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Berdasarkan data CFCD, rata-rata 80% dana CSR perusahaan yang direalisasikan setiap tahun sudah mengarah pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.

 

20170914_202941-websafe

Foto: Presiden Direktur PT Agincourt Resources Tim Duffy menerima ISDA 2017 di Jakarta, Kamis 14 September 2017. Tambang Emas Martabe total menerima tujuh penghargaan program pemberdayaan masyarakat pada ajang ini meliputi empat Platinum, satu Gold, dan dua Silver.

Sekilas Tambang Emas Martabe

Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 69 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak.

Pada Maret 2016, perusahaan konsorsium pertambangan yang dipimpin oleh EMR Capital, spesialis dana ekuitas pertambangan swasta asal Australia, resmi menjadi pemegang saham utama PT Agincourt Resources. Kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara (Pemda) tidak mengalami perubahan. Lebih dari 2.000 orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, 70% direkrut dari masyarakat di sekitar tambang dan wilayah terdekat lainnya.

 

Untuk informasi lain, hubungi:

Katarina Siburian Hardono

Corporate Communications Senior Manager

M +62 811 9005146  E  [email protected]

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait