Rangkaian Operasi Katarak Gratis Tambang Emas Martabe

Apr 11, 2019

Medan, 16 Desember 2016 – Total 907 mata (673 orang) berhasil kembali memperoleh penglihatan setelah mengikuti rangkaian program Operasi Katarak Gratis Tambang Emas Martabe: Buka Mata Lihat Indahnya Dunia yang telah selesai dilaksanakan di Rumah Sakit (RS) Tentara Padang Sidimpuan, 8-11 Desember 2016, dan RS Tentara Putri Hijau Medan, 13-16 Desember 2016.
Sebanyak 829 mata dari 607 orang yang menjalani operasi katarak dan 78 mata dari 66 orang yang mengikuti operasi pterygium berada dalam rentang usia mulai dari 21 bulan hingga 90 tahun. Mereka berasal dari berbagai daerah lintas Pulau Sumatra, diantaranya dari Padangsidimpuan, Madina, Sibolga, Langkat, Deli Serdang, Tarutung, Karo, Rantau Prapat, Nias, dan Aceh.
“Kami mengapresiasi dukungan seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya bersama memberantas kebutaan di Sumatera Utara, khususnya di Tapanuli Selatan dimana Tambang Emas Martabe beroperasi. Tahun ini sekali lagi kami menjadi bagian berharga dari kehidupan 673 orang pasien dan keluarga yang telah diberikan kesempatan melihat kembali indahnya dunia dan hidup lebih produktif,” ujar Presiden Direktur Tambang Emas Martabe Tim Duffy.
Bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision, didukung Kodam I Bukit Barisan, sejak tahun 2011, sejumlah 5.662 orang (6.087 mata) telah menjalani operasi katarak dengan metode penggantian lensa intraokuler secara cepat dan aman dengan tingkat keberhasilan 100%.
Tim menambahkan katarak dapat terjadi pada semua orang, termasuk bayi dan anak-anak, dan tidak terbatas pada orang dewasa saja. “Selama 5 tahun penyelenggaraan program ini, kita menyaksikan bagaimana penyakit katarak dapat mempengaruhi siapapun dalam masyarakat. Pasien termuda berumur 8 bulan dan pasien tertua 108 tahun,” ujar Tim.
Segera setelah putra sulungnya, Ahmad Rohan (7 tahun), berhasil menjalani operasi katarak khusus anak tanggal 14 Desember 2016 di RS Tentara Putri Hijau Medan, M. Soleh mengatakan lega sekali akhirnya pengganggu penglihatan di kedua mata anaknya dapat diangkat. “Setelah dua tahun menanti dan mengupayakan pengobatan macam-macam demi mengembalikan penglihatan Rohan dengan pendapatan saya yang amat terbatas sebagai supir, saya tidak hentinya bersyukur akhirnya sekarang kedua mata Rohan bisa terbuka normal dan melihat kembali. Dia tadi langsung tertawa lepas dan bergerak lincah segera setelah dua tutup mata operasinya dilepas,” kata M. Soleh.
Ahmad Rohan mulai mengalami kebutaan pada kedua matanya sejak usia 5 tahun. Dia hanya bisa diam dalam rumah, bergerak dengan meraba-raba tembok, tidak bisa bermain di luar rumah. Sejak ada gangguan di kedua matanya, dia tidak tahan melihat sinar matahari atau lampu yang terlalu terang. Orangtuanya terpaksa membatalkan rencana mendaftarkannya ke Taman Kanak-kanak. Dari yang semula aktif dan ceria, Rohan menjadi murung dan pemarah. Hanya lingkup keluarga terdekat yang bisa menyentuh atau mengajaknya berbicara.
“Sekarang semangat kali dia bilang mau segera sekolah, saya dan ibunya jadi mau cepat-cepat kembali ke rumah kami di Panyabungan dan mencari informasi pendaftaran sekolah untuk Rohan. Perjalanan jauh kami dari Panyabungan ke Medan membuahkan kebahagiaan tak terkira, dan seluruh pemeriksaan dan operasi gratis lagi. Benar-benar membantu kami,” tambah M. Soleh.
Manajer Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe Katarina Siburian Hardono menyatakan, “Selama program sosial Operasi Katarak Gratis dilaksanakan sejak 2011, 2012, 2014, 2015 dan 2016, Tambang Emas Martabe juga telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan bagi para kader penyuluh dan tenaga medis di beberapa kota di Sumatera Utara. Total 4.700 anggota masyarakat telah dilatih memiliki pemahaman dasar mengenai Katarak melalui Pekan Informasi Katarak dan lebih dari 14.091 orang mengikuti pemeriksaan mata gratis. Secara total, lebih dari 24.500 orang telah memperoleh manfaat dari seluruh rangkaian program ini.
Katarak bukan kutukan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Statistik menunjukkan bahwa 4 dari 5 orang buta, menderita katarak, dan dapat disembuhkan. Data Kementerian Kesehatan RI 2015, penduduk Indonesia cenderung menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibanding penduduk di daerah subtropis, sekitar 16-22% penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun. Di Sumatera Utara diperkirakan ada 170.000 – 200.000 akumulasi kebutaan katarak. Setiap tahun terdapat tambahan 17.000 kasus kebutaan katarak. Katarak dapat disembuhkan melalui operasi, meskipun jumlah operasi katarak yang dilakukan kurang dari 10.000 per tahun.

Foto 1: Tim Duffy, Presiden Direktur Tambang Emas Martabe membantu pasien yang baru
saja menjalani operasi katarak menuju ruang rawat inap di RS Tentara Losung Batu,
Padangsidimpuan (8/12/2016). Di Padangsidimpuan, kegiatan operasi katarak gratis dilakukan di RS
Tentara Losung Batu dari tanggal 8 sampai dengan 10 Desember 2016.

Foto 2: Deputi Presiden Direktur Linda Siahaan dan Manajer Senior Komunikasi Korporat Katarina
Siburian Hardono mewakili manajemen Tambang Emas Martabe meneteskan obat mata pada para
pasien yang telah sukses menjalani operasi katarak sehari sebelumnya di RS Tentara Putri Hijau
Medan dan kemudian melepas mereka untuk kembali pulang ke rumah masing-masing
(14/12/2016). Di Medan, kegiatan operasi katarak gratis dilakukan di RS Tentara Putri Hijau dari
tanggal 13 sampai dengan 16 Desember 2016.

Foto 3: Ahmad Rohan bersama ayahnya, M. Soleh, dan bibinya sesaat setelah kedua penutup mata operasinya dibuka (15/12/2016). Ahmad Rohan mengalami kebutaan akibat katarak pada kedua matanya sejak berusia 5 tahun. Setelah dioperasi katarak, penglihatan kedua matanya sudah kembali normal.
Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 69 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak.
Lebih dari dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, tujuh puluh persen direkrut dari masyarakat di empat belas desa di sekitar tambang.

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait