“Keamanan tailing storage facility (TSF)”
Adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh setiap perusahaan tambang. Tailing storage facility (TSF), dikenal juga dengan istilah bendungan penyimpanan tailing. Biasanya, alat ini terdapat hampir di setiap perusahaan tambang, khususnya pertambangan emas.
Baca Juga: Alasan Tambang Emas Berkembang Pesat
Apa Itu Tailing?
Tailing adalah limbah pertambangan. Tailing sendiri merupakan limbah batuan atau tanah halus sisa dari pemisahan dan penggerusan mineral yang berharga. Yang dimaksud mineral berharga di sini adalah tembaga, emas, dan perak. Limbah pertambangan ini terdiri dari 50 persen praksi pasir halus berdiameter kurang lebih 0,075 – 0,4 mm, serta 50 persennya terdiri dari praksi lempung berdiameter 0,0075 mm.
Apa Itu Tailing Storage Facility (TSF)
Tailing storage facility (TSF), adalah sebuah struktur yang terbuat dari satu atau lebih bendungan (dam). Bendungan tersebut bisa dibangun dengan beberapa cara, diantaranya seperti menggunakan earth and rock fill dam. Untuk pembuatan dam, biasanya memerlukan biaya yang tinggi.
Sistem pembuatan dam untuk TSF sendiri cukup beragam. Adapun beberapa sistemnya adalah sebagai berikut:
1. Down Stream System
Sistem pembuatan dam ini akan menuntut pembangunan drain yang harus ekstra hati-hati. Kehati-hatian perlu diperhatikan pada setiap pembangunan dam tahap berikutnya.
2. Centerline System
Sistem pembangunan ini baru akan dijalankan jika kandungan material cukup besar, serta membutuhkan cyclone untuk melakukan pemisahan. Sistem ini merupakan salah satu cara yang tidak umum.
3. Upstream System
Pembangunan dam ini dilakukan secara progresif sesuai kemajuan produksi. Namun, jika tailing terlalu halus, sistem ini tidak bisa digunakan.
Metode Pembuangan Limbah Pertambangan (Tailing)
Adapun cara membuang tailing ini dilakukan melalui dua proses sebagai berikut:
1. Tailing dipompa atau disalurkan ke pembuangan limbah sebagai slurry dengan kadar air yang tinggi. Nantinya, slurry akan di-discharge ke tempat pembuangan atau penampungan melalui satu atau beberapa titik.
2. Pembuangan dapat dilakukan di pantai tailing. Atau, jika curah hujan sedang tinggi, serta evaporasi rendah, atau disinyalir terdapat palung yang dalam, maka sub aqueous deposition bisa digunakan.
Biasanya, bendungan ini dibangun dengan beberapa prinsip untuk keamanan. Pembangunan bendungan biasanya menggunakan prinsip penyimpanan air. Hal tersebut disebabkan oleh:
- Limbah pertambangan memiliki kandungan liat/lempung yang tinggi
- Lingkungan yang basah karena curah hujan yang tinggi
- Konsultan hanya sebagai pihak yang berpengalaman dalam merencanakan pembuatan bendungan air
Bentuk-Bentuk Bendungan Tailing
Bendungan tailing sendiri memiliki cukup banyak bentuk. Beberapa bentuk bendungan yang biasanya digunakan seperti:
1. Cross Valley
Lokasi bendungan tailing ini terdapat pada kepala lembah. Tujuannya agar dapat menghindari flow yang datang dari daerah tangkapan air.
2. Bentuk Side Hill
Bentuk bendungan ini memiliki kemiringan slope yang lebih besar 10%.
3. Ring Dyke
Bentuk bendungan ini biasanya digunakan pada daerah terrain yang datar. Pembangunannya pun dapat ditumpuk.
Kesimpulan
TFS adalah salah satu hal yang wajib dibangun oleh sebuah perusahaan tambang. Tujuannya agar tailing tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Sistem pembuangan tailing sendiri harus diatur. Beberapa perusahaan pertambangan emas besar membuang tailing ke tempat terbuka, ke laut, atau ke sungai. Ada juga perusahaan yang memilih dua alternatif sekaligus, yaitu pembuangan ke sungai dan ke laut.
Nah, itulah keamanan tailing storage facility yang harus diterapkan pada perusahaan-perusahaan tambang khususnya pertambangan emas, salah satu perusahaan tambang yang sudah menerapkannya adalah PT Agincourt Resources. Kini, Anda sudah mengetahui beberapa hal mengenai tailing, tempat untuk menampungnya, serta proses pembuangannya.
Baca Juga: 6 Tips Menjaga Keselamatan Kerja di Areal Pertambangan
Anda bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai industri pertambangan dari artikel PT Agincourt Resources.