“Gambaran budaya kerja pertambangan secara umum.”
Budaya kerja pertambangan adalah suatu pedoman yang didasari nilai-nilai sifat dan kebiasaan yang tercermin dalam sikap, perilaku, pandangan, pendapat, dan tindakan yang diwujudkan melalui kerja nyata.
Budaya kerja diterapkan agar perusahaan pertambangan dapat tumbuh secara berkesinambungan dan bisa mencapai hasil berkelanjutan secara efisien.
Baca Juga: Studi Kelayakan Sebelum Proses Penambangan
Secara umum, budaya kerja di pertambangan haruslah memenuhi sejumlah aspek, di antaranya:
K3
Mengingat kerja di pertambangan cukup memiliki resiko yang tinggi, aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) wajib diperhatikan untuk menekan penyakit dan angka kecelakaan akibat kerja. Aspek ini harus diterapkan dalam setiap perencanaan, produksi, pengangkutan, penyimpanan, hingga perdagangan barang tambang.
Pengendalian Kegiatan Operasional
Hal ini bertujuan untuk menjamin bahwa pekerjaan pertambangan dilakukan secara efektif dan efisien.
Pengendalian Kegiatan Berisiko Tinggi
Sebagaimana Anda ketahui, kegiatan kerja di pertambangan berisiko tinggi. Namun, dengan memperhatikan aspek pengendalian kegiatan berisiko tinggi, segala hambatan dan risiko yang ada, seperti kecelakaan selama kegiatan produksi dapat diminimalisasi sebaik mungkin.
Keselamatan dan Keamanan Kerja
Aspek keselamatan dan keamanan bertujuan untuk menjamin pekerja pertambangan bebas dari kecelakaan kerja yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Aspek ini juga dapat meningkatkan produktivitas pekerja di lapangan.
Kebersihan Lingkungan Kerja
Kebersihan tempat kerja di lokasi pertambangan sangat erat kaitannya dengan sistem manajemen lingkungan. Tempat kerja yang bersih artinya lokasi tersebut terbebas dari kotoran dan sampah.
Lingkungan yang bersih tidak hanya sedap dipandang mata, melainkan juga efektif meningkatkan kenyamanan pekerja. Dengan memperhatikan aspek ini, kesalahan kecil yang berpotensi mengganggu proses produksi dapat diminimalisasi sehingga produk yang dihasilkan tetap terjaga kualitasnya.
Metode Fly In Fly Out
Selain sejumlah aspek tersebut, Agincourt Resource juga menerapkan metode Fly In Fly Out (FIFO). Metode pekerjaan ini biasanya digunakan di daerah terpencil, khususnya lokasi industri yang berpusat di daerah terpencil, seperti pertambangan.
Perusahaan tambang yang menerapkan metode ini akan mengirimkan sejumlah staf ke lokasi kerja untuk periode waktu tertentu kemudian memberikan jeda selama periode waktu tertentu untuk beristirahat.
Sebagai contoh, di Agincourt Resource, pekerjaan Fly In Fly Out di lokasi tambang dilaksanakan selama dua puluh delapan hari kerja. Setelah durasi kerja diselesaikan, karyawan akan diterbangkan ke tempat yang diinginkan dan bebas tugas selama dua minggu berikutnya.
Agincourt Resource menyediakan penginapan berkualitas tinggi yang dilengkapi dengan layanan makan, fasilitas kebersihan, fasilitas olahraga, dan fasi;itas rekreasi untuk pekerja yang tinggal di lokasi pertambangan.
Secra umum, metode Fly In Fly Out diterapkan untuk memangkas biaya yang dikeluarkan perusahaan. Pasalnya, dibandingkan dengan biaya penerbangan dan akomodasi sementara di lokasi tambang, biaya relokasi individu dan keluarga jauh lebih mahal. Terutama ketika di lokasi sekitar pertambangan tidak tersedia pemukiman permanen.
Dengan menerapkan metode kerja Fly In Fly Out, baik perusahaan maupun karyawan akan mendapatkan keuntungan yang sama. Di lingkungan kerja pun akan tercipta suasana kerja yang lebih kondusif, efektif, dan efisien.
Baca Juga: Ingat 6 Tips Ini untuk Menjaga Keselamatan Kerja di Areal Pertambangan
Demikianlah informasi mengenai budaya kerja pertambangan yang perlu untuk Anda ketahui. Ingin mengetahui informasi lebih banyak tentang PT Agincourt Resources? Baca artikel nya di sini.