Indonesia merupakan salah satu penyuplai kebutuhan impor emas dan perhiasan dari berbagai negara di dunia.
Untuk menjaga neraca perdagangan agar tidak defisit, maka komoditas ekspor memiliki peranan yang sangat penting. Idealnya, nilai ekspor harus lebih tinggi daripada nilai impor agar pertumbuhan ekonomi tidak melambat.
Ada banyak komoditas ekspor Indonesia, salah satunya adalah logam yang mencakup emas dan perhiasan. Ekspor perhiasan Indonesia dinilai potensial. Perhiasan termasuk emas, perak, dan mutiara menjadi produk yang dapat bersaing secara global karena nilainya yang tinggi. Saat ini, pemerintah fokus untuk memacu kinerja industri padat karya termasuk pada emas dan perhiasan yang berorientasikan ekspor melalui Kementerian Perindustrian.
Baca Juga: Berbagai Pekerjaan di Tambang Emas
Negara Pengimpor Emas dan Perhiasan dari Indonesia
Angka nilai ekspor Indonesia untuk emas dan perhiasan bisa dibilang cukup besar. Sepanjang tahun 2018, Indonesia mengekspor emas senilai USD 2,05 miliar atau setara dengan Rp28,7 triliun (menggunakan kurs Rp 14.000). Dengan jumlah tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-9 sebagai eksportir em]as dan perhiasan di dunia.
Indonesia memiliki pangsa pasar mencapai 4 persen di kancah global. Beberapa negara penerima ekspor emas dan perhiasan dari Indonesia meliputi Amerika Serikat (AS), Swiss, Singapura, Hong Kong, dan juga Uni Emirat Arab (UEA). Dari total ekspor produk emas dan perhiasan nasional, negara-negara tersebut mendominasi hingga 93,02 persen.
Tren mengimpor emas dan perhiasan dari Indonesia akan terus berubah seiring meningkatnya kebutuhan, pasar, dan permintaan akan emas. Keberadaan negara-negara pengimpor emas dan perhiasan dari Indonesia dapat menjadi peluang bagi industri emas dan perhiasan dalam negeri untuk memperluas pasarnya di ranah global.
Mendongkrak Industri Emas Melalui Pameran
Agar emas dan perhiasan dalam negeri bisa terus bersaing dalam pasar global, maka industri emas dan perhiasan dalam negeri perlu didukung. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara aktif berupaya mendongkrak industri emas dan perhiasan. Salah satu caranya adalah dengan memfasilitasi para pelaku IKM (Industri Kecil dan Menengah) emas dan perhiasan dalam negeri agar bisa ikut terlibat dalam pameran-pameran perhiasan berskala internasional. Hingga pada tahun 2019, 30 IKM perhiasan telah difasilitasi oleh Kemenperin untuk turut serta dalam pameran.
Ada banyak keuntungan mendongkrak industri emas melalui pameran, di antaranya:
1. Memperluas Akses Pasar
Melalui event yang bertujuan sebagai ajang promosi offline sekaligus temu bisnis bagi pelaku usaha di bidang perhiasan, IKM perhiasan nasional dapat memperluas akses pasar. Cara ini dinilai sebagai salah satu cara yang efektif jika dilakukan dengan gencar.
2. Pengembangan Investasi Industri Emas
Pengusaha atau IKM perhiasan juga bisa melakukan upaya pengembangan investasi industri sekaligus perdagangan emas dan perhiasan melalui pameran. Sebab, dari sini, para investor tidak hanya dapat melihat iklim industri emas dan perhiasan dalam negeri saja, tetapi juga seberapa besar peluang keuntungan investasi.
3. Pengembangan Teknologi
Pada pameran pula, konsumen dapat menambah wawasan mengenai perhiasan yang diproduksi dengan teknologi dan desain yang terkini sehingga mendapat perhiasan yang berkualitas. Penggunaan teknologi menjadi aspek penting bagi IKM perhiasan. Beberapa pelaku industri telah menggunakan teknologi yang memadai, namun penggunaannya masih harus terus didorong dan dikembangkan.
Baca Juga: Tantangan Industri Pertambangan di Indonesia
PT. Agincourt Resource merupakan salah satu pelaku usaha pertambangan emas yang telah mendapat izin pelaksanaan aktivitas pertambangan dari pemerintah. Dengan menerapkan aktivitas tambang berwawasan lingkungan dan menaati azas good mining practice.