Insdustri pertambangan perlu cermat dalam mengolah limbah emas.
Terkadang dunia pertambangan menjadi topk menarik untuk diberbincangkan, terlebih masalah mengolah limbah. Sebagian besar masyarakat Indonesia, mengetahui bahwa pabrik pertambangan emas menghasilkan limbah berbahaya, salah satunya limbah B3. Hal ini bisa membuat produsen pertambangan emas berlomba-lomba untuk melakukan mengolah limbah dengan cermat.
Terdapat beberapa cara cermat mengolah limbah emas. Hal ini dilakukan agar limbah menjadi tidak terlalu buruk. Untuk itu, artikel kali ini akan menjabarkan cara cermat pengolahan limbah emas. berikut beberapa upaya yang dilakukan pertambangan emas dalam mengolah limbah yang mereka hasilkan.
Baca Juga: Peran Dunia Pertambangan Dalam Kesehatan
Teknologi Low Temperature Thermal Desorption (LTTD)
Dengan menggunakan sistem Thermal Desorption material, limbah yang berbahaya dapat dipisahkan, sehingga lebih mudah untuk ditangani (dibuang) atau dimanfaatkan kembali. Sedangkan, bahan-bahan organik yang sukar menguap akan terkarbonisasi menjadi arang.
Mengolah limbah B3 dengan sistem Phytoremediasi
Sistem ini menggunakan tanaman sebagai alat pengolah bahan pencemar. Pada limbah padat atau cair yang akan diolah, akan ditanami dengan tanaman tertentu yang dapat menyerap, mengumpulkan, dan mendegradasi bahan-bahan pencemar tertentu yang terdapat di dalam limbah tersebut.
Mengolah limbah B3 secara fisik
Menggunakan 3 metode berbeda disesuaikan dengan karakteristik limbah dan lingkungan tempat pertambangan tersebut berada. Cara pertama adalah menyisihkan komponen, kedua memisahkan antara padatan dengan cairan, dan yang terakhir adalah membersihkan gas.
Mengolah limbah B3 secara kimia
Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti stabilisasi atau solidifikasi, reduksi-oksidasi, absorpsi, prolisa, penukaran ion, pengendapan, elektrolisasi, dan netralisasi.
Baca Juga: Inilah Pengertian Tambang Emas Rakyat
Sebagian besar perusahaan tambang emas di Indonesia telah memikirkan banyak cara cermat mengolah limbah yang mereka hasilkan, sehingga limbah tersebut dapat digunakan kembali (didaur ulang) ataupun kalau harus dibuang limbah tersebut sudah diolah dengan baik. Sehingga tidak merusak lingkungan ketika dibuang ke laut. Meskipun pada akhirnya limbah tersebut memang harus dibuang ke laut, setidaknya sudah diolah dengan baik. Hal ini dapat meminimalisir kemungkinan kerusakan bawah laut.
Bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dunia pertambangan di Indonesia sudah melangkah ke posisi yang jauh lebih baik. Hal ini dapat terlihat dari penghasilan produksi emas yang cukup banyak serta berkualitas. Namun tetap diimbangi dengan mengolah limbah B3 yang sudah semakin baik dari tahun ke tahunnya. Sehingga masalah mengenai kerusakan lingkungan hidup dapat teratasi dengan baik. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa Indonesia bisa memiliki penghasilan yang cukup tinggi dari produksi emas setiap tahunnya. Disisi lain juga industri pertambangan jadi tidak merusak lingkungan di sekitar area produksi pertambangan emas.
Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.