Green mining pada sektor pertambangan Indonesia diperkenalkan sebagai pertambangan hijau.
Konsep green mining cukup banyak menarik perhatian karena merupakan sebuah langkah untuk menjaga keseimbangan alam dan memperhatikan kehidupan manusia. Banyak lahan tambang yang mengambil alih lahan hijau, seperti perhutanan. Padahal, fungsi hutan masih sangat dibutuhkan oleh warga setempat. Sayangnya, ada saja oknum yang setelah penambangan selesai sama sekali tidak merehabilitasi lahan hutan tersebut. Hal ini menyebabkan banyak kerusakan, baik terhadap alam maupun bagi keberlangsungan hidup manusianya. Aspek lingkungan menerima ancaman nyata akibat limbah bekas tambang, dan aspek ekonomi masyarakat setempat juga turut terganggu.
Baca Juga: 5 Tahapan Reklamasi Pertambangan yang Berwawasan Lingkungan
Mengenal Konsep Green Mining Lebih Dekat
Pengertian pertambangan hijau adalah konsep atau kegiatan tambang berlandaskan wawasan lingkungan. Proses ini memperhatikan betul setiap detail yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah masa penambangan selesai dengan meminimalisir jumlah limbah. Memanfaatkan alat tambang ramah lingkungan dan melakukan reboisasi lahan pascatambang adalah dua hal penting dalam mengeksplorasi sumber daya alam. Pengawasan ketat wajib dilakukan secara tegas oleh pihak yang bertanggung jawab. Peraturan tertulis untuk dipatuhi para perusahaan tambang guna mendukung green mining sebenarnya telah termaktub dalam ratusan pasal. Namun, permasalahannya kembali lagi pada kesadaran perusahaan untuk menaati aturan-aturan tersebut. Peran penting pemerintah juga turut berandil besar dalam mendukung tercapainya konsep pertambangan hijau yang tidak merugikan alam. Sebab, perlahan jika alam rusak sedikit demi sedikit, kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya juga akan perlahan musnah.
Empat Manajemen Mengelola Limbah Tambang
Untuk mendukung pelaksanaan pertambangan hijau, ada empat ruang lingkup manajemen lingkungan harus diperhatikan, diantaranya.
1. Mengelola Limbah Air
Untuk mengelola perairan agar limbah tambang tidak semakin tersebar, perusahaan bisa melakukan penanaman beberapa tumbuhan, seperti eceng gondok. Tanaman ini berperan untuk menyaring limbah sebelum mengalir ke saluran pembuangan dan menyebar luas. Dengan kata lain, konsep green mining bisa diupayakan dengan sesederhana menanam eceng gondok. Selain itu, bisa juga menanam berbagai tumbuhan hijau lainnya.
2. Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Tidak kalah berbahaya dari limbah tambang di perairan, terganggunya kehidupan aneka hayati di lokasi tambang juga menjadi masalah besar. Ketika tanaman tidak bisa lagi tumbuh seperti biasa, kualitas alam akan menurun secara otomatis dan semakin tidak layak bagi makhluk hidup. Solusinya adalah melakukan penanaman kembali beberapa jenis tumbuhan sesuai kecocokan dengan tanah. Upaya ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup dalam jangka waktu panjang dan meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan.
3. Mengelola Limbah Beracun
Limbah beracun dari hasil tambang juga dapat dikelola secara tepat melalui proses green mining sehingga menjadi sumber pendapatan baru. Jika dikelola secara tepat, keseimbangan mineral bahkan mampu menghadirkan industri batu bata sebagai konstruksi bangunan. Imbauan kepada para pengusaha tambang sudah dikeluarkan oleh KLHK untuk mengelola limbah B3 agar menjadi barang menghasilkan. Sebab, akibat buruk dari pengabaian limbah beracun bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga bagi keputusan investor.
4. Mengelola Limbah Udara
Terakhir, limbah yang secara otomatis dapat menyebabkan kerusakan atau polusi udara. Untuk manajemennya, tidak lain dengan memperbanyak lahan hijau. Harus ada pengawasan ketat oleh pihak berwenang supaya tidak ada tindakan ilegal di mana saja.
Baca Juga: 6 Strategi Adaptasi Kebiasaan Baru Industri Pertambangan di Indonesia
Konsep pertambangan hijau merupakan salah satu upaya melestarikan lingkungan, mendukung pebisnis, dan mensejahterakan masyarakat. Ketika semua pihak sadar dan peduli, green mining dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran dan tidak memberikan efek buruk. Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.