Salah satu upaya perusahaan menjaga lingkungan adalah mengelola hasil limbah tambang.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang tidak terbantahkan berpotensi menambah limbah tambang semakin meluas. Jika tidak dikelola secara tepat maka debit sampah tersebut berpotensi menjadi sumber kerusakan bagi alam serta kesehatan masyarakat. Sektor pertambangan menjadi salah satu faktor pemberi pendapatan terbesar bukan pajak bagi Indonesia.
Melalui potensi sumber daya alam yang berlimpah ini, seharusnya perusahaan pertambangan menyediakan pengelolaan limbah secara lebih serius. Pemerintah telah menetapkan aturan terkait pertambangan dalam PP Nomor 78 Tahun 2010 terkait Reklamasi dan Pascatambang. Dalam penegakannya, butuh kerja sama antara pemerintah dengan pelaksana peraturannya.
Baca Juga: Cara Meminimalisir Penyebaran Karbon di Lingkungan Tambang
Mengenal Pengertian Limbah Hasil Tambang
Dalam pengertiannya, limbah tambang merupakan buangan dari hasil pertambangan oleh sebuah perusahaan di suatu tempat. Jenis buangan ini termasuk buangan industri, dimana peranannya akan berdampak besar terhadap sisi buruk lingkungan. Buangan industri menjadi masalah besar saat ini, bukan hanya dari perusahaan, namun juga dari rumah tangga. Itu mengapa dibutuhkan langkah serius untuk mengelola buangan menjadi hal lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia maupun lingkungan.
Bahaya buangan pertambangan sudah banyak contohnya, mulai dari kerusakan alam sampai penyakit serius. Sebenarnya, perusahaan bisa melakukan langkah pencegahan dengan mematuhi semua poin aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal paling dibutuhkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dari pertambangan adalah kesadaran manusia.
Berbagai Jenis Buangan Pertambangan
Jenis limbah tambang terdiri atas tiga macam, dari limbah cairan yang paling banyak dampaknya, limbah padat, hingga limbah gas. Ketiganya memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan keseimbangan ekosistem alam, diantaranya seperti:
- Total Dissolved Solid atau TDS, artinya adanya perubahan kondisi ion positif dan negatif di dalam air sehingga menyebabkan toksisitas atau timbulnya racun dalam air tersebut.
- Total Suspended Solid, yakni keruhnya sumber air disebabkan oleh berbagai zat kimia dari proses selesai penambangan. Apabila tidak ditindaklanjuti secara serius maka dampaknya akan mempengaruhi kualitas air untuk kebutuhan permukiman.
Banyak sekali yang dirugikan dari pengelolaan limbah hasil tambang yang tidak serius dan kurang tepat. Lingkungan sudah jelas akan rusak, kesehatan manusia terancam, dan kehidupan hewan serta mikroba menjadi sangat terancam.
Dua Cara Mengelola Limbah Tambang
Pencemaran paling mudah dan cepat berasal dari aliran air, ini artinya secara cepat serta tepat harus ada langkah penanganan serius. Meskipun peraturan telah diterbitkan pemerintah, namun aksi pelanggaran tetap ditemukan kapan saja.
Padahal, sudah ada acuan untuk mengelola buangan pertambangan secara lebih serius, diantaranya:
- Menaikkan kadar pH menjadi 6-9 untuk mencapai baku mutu menggunakan pH Adjuster.
- Penggunaan koagulan serta flokulan atau produk water clarifier sebagai upaya mencegah terjadinya perubahan warna, kandungan, bau, dan kualitas air dari proses pasca tambang.
Kedua pengelolaan limbah tambang tersebut merupakan solusi terbaik untuk menjaga lingkungan tetap sehat. Mencegah berbagai masalah kesehatan pada pekerja maupun penduduk setempat, serta menjaga populasi para hewan serta mikroba merupakan tanggung jawab bersama.
Baca Juga: Menjaga Lingkungan Pertambangan Emas Dengan Revegetasi
Sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang menjanjikan, Indonesia dapat menjadi salah satu negara adidaya dunia asalkan berimbang dengan sumber daya manusianya yang berkualitas juga. Ketika keduanya bersatu maka akan hadir dampak positif bagi bangsa. Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.