Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing dengan industri tambang.
Meskipun tidak langsung bergelut di dalamnya, paling tidak, mereka mengetahui jenis usaha yang sangat besar di Nusantara ini. Berbagai mineral seperti logam mulia, perak, tembaga, nikel, serta batu bara menjadi material yang paling banyak ditambang dan menghasilkan keuntungan bagi para pelaku usaha tambang.
Dalam pertambangan, metode pengeboran paling banyak digunakan, baik untuk tujuan eksplorasi, produksi, pembukaan lahan, maupun geoteknik. Semakin berkembangnya teknologi juga turut mengembangkan teknik pengeboran.
Saat ini, setidaknya ada 6 teknik yang paling banyak digunakan di tambang-tambang Indonesia. Untuk mengenal lebih jauh mengenai teknik-teknik ini, bisa simak paparan berikut ini.
Baca Juga: Inilah 5 Jenis Pekerjaan di Bidang Pertambangan
Mengenal Pengeboran di Industri Pertambangan
Sebelum mengenal berbagai teknik pengeboran yang ada, Anda perlu tahu dahulu apa itu pengeboran. Pengeboran merupakan proses melubangi tanah untuk berbagai tujuan. Bisa untuk mengetahui data geologi permukaan dan bawah permukaan.
Adapun sistemnya menggunakan sumber penggerak dari alat bor. Dalam industri tambang terdapat rentetan kegiatan pemboran yang terbagi atas dua sistem, yaitu manual dan mekanik.
Khusus untuk pemboran di wilayah tambang menerapkan sifat rekayasa yang meliputi; kekerasan, abrasivos, tekstur, struktur, dan kendali. Tanpa adanya kegiatan ini, proses eksplorasi mineral dan batubara juga minyak bumi serta gas bumi tidak akan bisa berjalan.
6 Metode Pengeboran dalam Industri Pertambangan
Dalam kegiatan pertambangan saat ini dikenal 6 metode pemboran yang paling banyak digunakan. Terutama untuk jenis mineral maupun batu bara. Berikut penjelasan mengenai metode-metode tersebut:
1. Auger Drilling
Dalam industri tambang pemboran paling sederhana adalah auger drilling, termasuk menggunakan sistem manual. Sebab dalam cara kerjanya meliputi rotasi manual sekrup heliks ke tanah.
Untuk melakukan teknik ini diperlukan minimal dua orang yang mengerjakan dengan teknik manual. Namun, dalam beberapa kesempatan juga dapat dilakukan menggunakan bantuan kendaraan.
2. Rotary Air Blasting
Dalam industri tambang dikenal juga teknik rotary air blasting yang merupakan metode paling umum untuk digunakan untuk pengeboran dangkal. Cara kerjanya dengan menggerakkan mata bor ke batu menggunakan piston.
Penggunaan teknik ini biasanya pada permukaan keras agar bagian keras menjadi serpihan dan dapat diangkat ke permukaan. Sangat cocok dilakukan untuk mengebor banyak lubang dalam waktu singkat.
3. Aircore
Fungsi utama metode ini adalah untuk menembus tanah dan memecah batuan. Karena menggunakan mata bor 3 blade dengan bor berlubang.
Sistem kerjanya menggunakan udara terkompresi dan diledakkan menggunakan mata bor. Pergerakannya termasuk lamban, tapi lebih presisi sehingga sampel yang diambil tidak terlalu rentan dengan kontaminasi.
4. Circle Circulate Drilling
Sistem pengeboran satu ini dikenal sebagai yang terbaik dalam industri tambang. cara kerjanya menggunakan benda mirip palu yang digerakkan piston menembus permukaan keras.
Akan tetapi, sistem pengeboran ini dapat bantu menggali lebih dalam sehingga cocok digunakan untuk eksplorasi geologi. Keunggulan lainnya adalah lebih cepat selesai dan hemat biaya.
5. Diamond Core Drilling
Teknik ini merupakan teknik dengan biaya termahal, sebab menggunakan berlian sebagai mata bor. Dikenal juga sebagai metode sultan, karena materialnya sangat mahal.
Tentu saja, keunggulannya adalah dapat menghasilkan sampel batuan yang akurat sebab seluruh inti dapat terangkat ke permukaan. Sangat cocok digunakan untuk pencatatan komposisi, porositas, dan kekuatan.
6. Blast Hole Drilling
Industri ini juga mengenal teknik blast hole drilling yaitu metode pembersihan tanah setelah peledakan sehingga mudah diakses. Proses pembersihan akan mengambil material yang rusak, agar material sampel yang baik dapat diambil.
Dilihat dari masing-masing fungsinya, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode peledakan tergantung dari jenis tambang dan lokasinya. Jadi, akan dilihat dahulu bagaimana topografi sehingga dapat menentukan metode apa harus dipakai.
Sebuah pertambangan bisa mempergunakan lebih dari satu teknik. Oleh sebab itu, sebelum pengeboran industri tambang perlu dilaksanakan dulu studi kelayakan agar mendapatkan informasi rinci sehingga dapat disesuaikan dengan penggunaan mata dan mesin bor.
Baca Juga: Apa Saja Hasil Tambang yang Ada di Indonesia?
Ingin mengetahui pengembangan berkelanjutan Agincourt? klik di sini. Untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja pekerja, klik di sini. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati PT Agincourt, baca di sini. Ingin mengetahui pengelolaan lingkungan pertambangan? simak di sini. Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.