Peran PTAR dalam Pendampingan UMKM di Batangtoru. Buat Masyarakat Jadi Berdaya

Mar 12, 2023

Kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penyokong perekonomian negara. Tercatat bahwa UMKM memiliki kontribusi besar terhadap Pendapatan Daerah Bruto (PDB). Menurut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin pada siaran pers Jumat, 11 November 2022, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,51% atau senilai Rp9,580 triliun dan menyerap sebesar 120,59 juta tenaga kerja.

Namun demikian, UMKM yang cenderung organik umumnya sangat bergantung pada individu atau anggota keluarga. Ini membuat kompetensi terkait manajemen penjualan cenderung lemah. Terbatasnya anggota penggerak dalam suatu unit UMKM membuat kegiatan UMKM hanya terfokus pada sisi produksi. Sedangkan tampilan kemasan produk, konsep promosi, atau pengurusan sertifikasi sering kali terabaikan.

Walaupun saat ini terdapat kemudahan wadah pemasaran, seperti e-commerce atau kelompok-kelompok asosiasi pengusaha, upaya penjualan masih dirasa cukup sulit bagi sebagian besar pelaku UMKM, padahal produk mereka sebenarnya sudah sangat baik. Oleh sebab itu, para pelaku UMKM perlu mendapatkan pendampingan.

PT Agincourt Resources (PTAR), selaku pengelola Tambang Emas Martabe, yang berkomitmen untuk mengembangkan perekonomian lokal di wilayah operasionalnya, memahami hal ini. PTAR menjadi mitra pemerintah dalam mengembangkan perekonomian warga melalui pemberian pendampingan dan pembinaan kepada usaha-usaha yang produktif, baik itu berupa pengurusan izin Industri Rumah Tangga (IRT), pengadaan peralatan produksi, maupun pelatihan. Hingga saat ini, terdapat 15 desa dan kelurahan di Kecamatan Batangtoru yang mendapat manfaat langsung dari PTAR, di mana masyarakatnya diberikan pembinaan dan pendampingan berusaha hingga bisa mandiri.

Sejumlah usaha lokal di wilayah lingkar tambang, meliputi Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru, mendapatkan pendampingan oleh PTAR, di antaranya adalah 

  • Koperasi Sarop Do Mulana, yang mengembangkan usaha furnitur dengan memanfaatkan limbah kayu palet untuk diproduksi menjadi kursi, meja, asbak, dan lain-lain
  • Kelompok Usaha Bersama (KUB) Batik Tapsel dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bator Craft, yaitu usaha pembuatan batik Tapsel dan produk turunannya
  • Kelompok Wanita Tani (KWT) Makmur Jaya dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Torop Jaya, yang memproduksi minuman olahan akar rimpang
  • Kelompok Kuliner yang tersebar di 9 desa/kelurahan di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru yang memproduksi aneka makanan ringan
  • Kelompok usaha menjahit Desa Batuhula dan Kelurahan Hutaraja 
  • Kelompok Tanik Griya Upa Tondi Aekpahu yang memproduksi beras organik.

Salah satu pelatihan yang diberikan PTAR adalah pelatihan manajemen pemasaran online dan offline. Pelatihan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Bina Swadaya Konsultan dan menggandeng lembaga konsultan lokal BantuDesa. Pelatihan ini penting karena penggunaan teknologi digital dalam pemasaran produk UMKM dinilai dapat memberikan hasil yang optimal. Terbukti secara empiris bahwa penerapan strategi pemasaran digital lebih efisien dari sisi biaya, waktu, dan tenaga dibandingkan strategi pemasaran konvensional. Oleh sebab itu, sudah saatnya UMKM naik kelas dengan menggunakan teknologi digital sehingga mereka dapat bertahan dalam persaingan bisnis.

PTAR juga memberikan bantuan  berupa perlengkapan produksi bagi pelaku UMKM di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru. Kelompok penjahit Sapokat Nauli Collection (SNC), misalnya. Kelompok menjahit yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga di Desa Batuhula, Kecamatan Batangtoru ini mendapatkan mesin jahit yang bisa mereka gunakan sehari-hari.

Awal tahun ini, PTAR juga menggandeng Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) untuk menjalankan program pendampingan koperasi di Kecamatan Batangtoru. Program pendampingan ini bertujuan agar koperasi dan unit bisnisnya dapat berjalan dengan baik serta fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi dapat berjalan semestinya. Kick off program pendampingan ini dilaksanakan pada 31 Januari 2023 dan menyasar tiga koperasi dengan komoditas yang berbeda-beda.

Beberapa kali juga, PTAR ikut dalam pameran untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk-produk  hasil UMKM binaannya, salah satunya di ajang Sidempuan Expo. Pada saat itu, stand PTAR termasuk yang cukup ramai dikunjungi. Banyak pengunjung yang datang untuk membeli ataupun melihat-lihat dan bertanya serta belajar cara pengolahan produk hasil UMKM binaan PTAR.

Sejauh ini, PTAR telah konsisten mengimplementasikan komitmennya untuk mendorong perekonomian masyarakat lokal melalui pengembangan UMKM dengan menunjukkan kerja keras dan rasa tanggung jawabnya.

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait