Yuk, Kenali 4 Macam Metode Pertambangan yang Umum Digunakan 

Agu 1, 2023

Pertambangan adalah proses memperoleh bahan geologi dan bahan berharga dari bumi. Bahan-bahan ini tidak dapat ditanam melalui proses pertanian atau dibuat secara artifisial di dalam pabrik atau laboratorium, sehingga hanya dapat diperoleh melalui pertambangan. 

Bergantung pada material yang diekstraksi, lokasinya di dalam atau di bawah permukaan, untuk mendapatkan sumber daya yang bernilai cukup tinggi sehingga layak diekstraksi, terdapat banyak metode pertambangan yang dapat digunakan.

Namun, secara umum, metode pertambangan terbagi menjadi empat jenis utama.  

  1. Tambang Terbuka 

Tambang terbuka adalah proses ekstraksi bijih dari dalam tanah dengan cara menggalinya menggunakan alat berat. 

Tambang terbuka biasanya digunakan untuk deposit yang lebih dangkal dan kurang bernilai. Keuntungan utama tambang terbuka adalah mudah dilakukan karena tidak diperlukan terowongan atau poros. Namun, kerugiannya adalah area tambang akan mengalami gangguan sehingga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan seperti erosi dan pencemaran. 

Baca Juga: Memahami Metode Open Pit Mining pada Industri Pertambangan

  1. Tambang bawah tanah 

Tambang bawah tanah digunakan ketika deposit mineral berada jauh di bawah permukaan kerak bumi. Tambang bawah tanah memerlukan lebih banyak persiapan dibandingkan tambang terbuka karena memerlukan langkah-langkah keamanan tambahan. Ini melibatkan pengeboran lubang ke dalam tanah dan penggunaan bahan peledak untuk membuat terowongan. Itu sebabnya, metode ini biasanya digunakan ketika kualitas bijih cukup tinggi, seperti batu bara, bijih besi, minyak, dan berlian. 

Keuntungan utama dari tambang bawah tanah adalah dampak lingkungan terhadap lahan di sekitarnya lebih kecil karena metode ini hanya menimbulkan sedikit gangguan terhadap tanah di sekitar lokasi tambang. Manfaat lainnya adalah berkurangnya paparan terhadap kondisi cuaca. 

  1. Tambang placer 

Tambang placer adalah proses memperoleh deposit mineral berharga dari sedimen sungai yang lepas. Deposit ini terdiri dari partikel-partikel kecil mineral berharga yang tersapu ke aliran sungai selama periode hujan lebat. Contoh deposit yang ditambang dengan tambang placer adalah pasir yang mengandung emas.  

Keuntungan tambang placer adalah prosesnya memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil karena tidak mengganggu topografi yang ada. Selain itu, endapan mineral tidak terlalu tebal sehingga hanya diperlukan sedikit usaha untuk mengekstraksinya. 

Baca Juga: Berbagi Praktik Pertambangan Berkelanjutan Melalui Seminar ESG untuk Jurnalis Regional

  1. Tambang in-situ 

Tambang in-situ digunakan untuk memperoleh mineral seperti uranium dan tembaga melalui lubang yang yang dibuat dengan cara dibor. Tambang in-situ dilakukan dengan cara melarutkan mineral alami yang berwujud padat. Larutan pelindian dipompa ke dalam lubang bor untuk melarutkan bijih sebelum dipompa kembali ke permukaan. 

Tambang in-situ adalah cara yang paling ramah lingkungan untuk menambang bijih, dan hanya menimbulkan risiko minimal atau bahkan tidak ada sama sekali, baik bagi pekerja maupun masyarakat di sekitar lokasi. Minimnya kebisingan, debu, dan dampak gas rumah kaca menjadikan tambang in-situ sebagai metode pertambangan yang menguntungkan, baik dari segi ekonomi dan lingkungan. 

Tambang in-situ biasanya digunakan untuk memperoleh emas, perak, seng, timah, uranium, dan logam lainnya. 

Baca Juga: Kejar Target NDC Agincourt Resources Gencarkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca  

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait