PT Agincourt Resources Memulai Kembali Pekerjaan Eksplorasi dan Pengembangan di Tambang Emas Martabe

Jan 19, 2024

Setelah melalui fase perencanaan dan persiapan terperinci di Tambang Emas Martabe (“Martabe”) untuk memetakan risiko terkait keanekaragaman hayati dan langkah mitigasi terkait operasinya, Martabe siap memulai pekerjaan eksplorasi dan pengembangan yang ditargetkan.

Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati Martabe, terdiri dari ilmuwan independen yang memberikan masukan kepada tambang mengenai hal-hal terkait keanekaragaman hayati, telah menilai dan menyetujui rencana yang diusulkan, setelah melakukan pekerjaan lapangan langsung, mengevaluasi penelitian independen, dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan lokal dan internasional.

Tambang Emas Martabe dioperasikan dengan metode pengembangan terkendali, di mana tahap-tahap pertambangan, termasuk eksplorasi, dievaluasi dan dipantau secara bijaksana oleh Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati dengan menggunakan metodologi ilmiah yang relevan.

Pekerjaan Eksplorasi yang Ditargetkan

Sesuai dengan Kontrak Kerja yang disepakati, pekerjaan eksplorasi akan dilanjutkan di area Tor Ulu Ala (“TUA”) di sebelah utara tambang, mencakup luas total sekitar 1 hektar (Ha).

Area di mana aktivitas eksplorasi akan dilakukan terletak di luar batas kawasan Hutan Lindung, area di mana tidak ada pembangunan yang diizinkan. Eksplorasi adalah tahap penting dari pengembangan untuk memahami deposit mineral dan kelayakan area sebelum membuat keputusan, keberlanjutan pengembangan di masa depan. Aktivitas eksplorasi, dirancang dengan dampak lingkungan sekecil mungkin, melibatkan pengeboran serangkaian lubang bor di 16 lokasi, masing-masing sekitar 25 x 25 meter. Semua kecuali tiga lokasi sebelumnya telah menjadi objek aktivitas eksplorasi. Setelah pengeboran selesai, semua peralatan akan dikembalikan, dan lokasi tersebut akan direhabilitasi melalui penanaman kembali pohon lokal dari hasil pembibitan, di mana tanaman lokal yang ditanam telah disuntikkan mikoriza, sehingga hutan kembali dengan cepat secara alami.

Setiap kegiatan pertambangan berikutnya terkait cadangan yang ditemukan di area ini hanya akan dilakukan setelah perencanaan dan persiapan tambahan yang ekstensif, yang akan melibatkan otoritas terkait dan pemangku kepentingan utama lainnya, serta survei dan penilaian komprehensif di lokasi oleh Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati.

Fasilitas Tailing Kering Baru & Pekerjaan Stabilitas Tambang

Untuk menjaga operasi yang aman dan tidak terganggu, Tambang Emas Martabe membutuhkan fasilitas tailing kering baru di sebelah barat lokasinya saat ini. Pengembangan ini penting untuk melanjutkan produksi dari pit tambang yang ada saat ini, karena fasilitas penyimpanan tailing basah yang ada sudah mendekati kapasitasnya. Tailing kering meningkatkan keamanan lingkungan dengan menurunkan risiko kebocoran berbahaya ke ekosistem lokal dan meminimalkan penggunaan air.

Fasilitas baru ini akan menempati sekitar 78 Ha, terutama terdiri dari hutan sekunder atau terdegradasi dan lahan perkebunan yang sudah tidak produktif. Begitu fasilitas penyimpanan tailing basah saat ini mencapai kapasitasnya, area tersebut akan direhabilitasi melalui penanaman kembali pohon lokal dari taman bibit tambang, mengurangi jejak lingkungan tambang secara keseluruhan.

PT Agincourt Resources juga perlu menata sekitar 20 Ha lahan tambahan, sebagian besar berada di sekitar batas langsung pit tambang yang sudah ada. Tanah ini sudah terdegradasi dan akan dibersihkan untuk memastikan stabilitas lereng yang baik dan drainase tambang yang efektif.

Langkah Mitigasi Risiko Keanekaragaman Hayati Proaktif

Dengan demikian, pekerjaan ini akan memastikan stabilitas operasional jangka panjang Tambang Emas Martabe dan keamanannya, serta membantu mendukung pekerjaan bagi lebih dari 3.000 orang dari masyarakat sekitar.

Sebagai bagian dari persiapan dan perencanaan untuk pekerjaan ini, area yang relevan telah disurvei secara menyeluruh untuk memastikan identifikasi yang tepat dan mitigasi risiko keanekaragaman hayati dan konservasi terkait dengan satwa liar lokal, termasuk Orangutan Tapanuli.

Selain itu, survei pihak ketiga berbasis satelit yang mendetail telah diminta untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada perencanaan dan persiapan. Pernyataan resmi telah diterbitkan oleh Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati sehubungan dengan pekerjaan yang diusulkan [Surat Pernyataan].

Sepanjang tahun 2023, PT Agincourt Resources terus mengerjakan berbagai upaya keanekaragaman hayati dalam Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati, yang pada setiap tahapannya dilakukan melalui konsultasi erat dengan Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati.

Atas rekomendasi Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati, area seluas 101 Ha yang awalnya ditetapkan untuk dikembangkan menjadi fasilitas tailing kering baru dekat salah satu pit yang sudah ada telah dibatalkan. Selain membatalkan pengembangan ini, PT Agincourt Resources berkomitmen untuk melindungi area ini. Kegiatan pemetaan rinci yang menjadi dasar program pengayaan area di masa depan telah selesai, dan hal ini akan diikuti pada tahun 2024 dengan dimulainya patroli masyrarakat di sekitar kawasan untuk meminimalkan aktivitas ilegal dan konflik manusia-orangutan.

Selain itu, PT Agincourt Resources aktif terlibat dalam berbagai inisiatif konservasi, antara lain:

  • Pendirian stasiun penelitian orangutan baru. Desain awal fasilitas ini telah selesai, dan fasilitas tersebut diharapkan beroperasi pada tahun 2024. Keterlibatan komunitas ilmiah akan diperluas dengan pendirian stasiun ini di dalam area operasional untuk memajukan pemahaman dan mengembangkan program perlindungan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Stasiun ini berencana dapat menampung hingga 30 peneliti secara bersamaan.
  • Perluasan inisiatif perlindungan keanekaragaman hayati dan konservasi di luar area Tambang Emas Martabe. Sebuah program konservasi ambisius untuk melindungi area hutan Batangtoru yang kritis untuk kelangsungan hidup jangka panjang Orangutan Tapanuli sedang berlangsung setelah pemetaan keanekaragaman hayati dan sosial pada tahun 2023.

Meskipun menghadapi tantangan, PT Agincourt Resources secara proaktif mengatasi perlindungan keanekaragaman hayati melalui implementasi proyek-proyek yang bertujuan melindungi lanskap lingkungan. Dalam dua tahun terakhir, Perusahaan telah berkontribusi pada pemulihan lebih dari 20 Ha hutan bakau di kota pesisir terdekat, Sibolga. Hal ini merupakan tambahan dukungan yang konsisten oleh PT Agincourt Resources kepada berbagai LSM konservasi lokal yang terlibat dalam eradikasi perdagangan ilegal dan pembunuhan satwa liar (Scorpion), penyelamatan Harimau Sumatera (Barumun Sanctuary), serta penelitian dan perlindungan Orangutan (YEL).

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait