Perubahan iklim merupakan tantangan global yang membutuhkan aksi nyata dari seluruh sektor, termasuk industri pertambangan. Menyadari hal ini, Agincourt Resources mengambil peran aktif dalam mendukung transisi menuju masa depan rendah karbon dengan mengimplementasikan strategi pengelolaan emisi yang konkret dan terukur di Tambang Emas Martabe.
Komitmen ini bukan hanya sebatas wacana. Sejak tahun 2022, Agincourt Resources telah menetapkan target ambisius untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan 2 sebesar 30% dibandingkan baseline tahun 2019. Untuk tahun 2024, target penurunan emisi ditetapkan sebesar 10,75% atau setara dengan sekitar 150.000 ton CO₂e. Target ini dicapai melalui berbagai langkah efisiensi operasional, seperti optimalisasi kegiatan penambangan dan peningkatan kinerja operasional pabrik pengolahan.
Selain efisiensi, pemanfaatan energi bersih juga menjadi pilar utama dalam strategi penurunan emisi. Agincourt Resources mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (solar photovoltaic) berkapasitas 2,1 MWp yang dibangun dengan sistem atap (rooftop system). Untuk melengkapi transisi energi, Perusahaan juga memperoleh 275.000 MWh Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN, yang turut berkontribusi pada pengurangan emisi sebesar 59.408 ton CO₂e.
Upaya dekarbonisasi energi juga dilanjutkan melalui penggunaan bahan bakar nabati. Sepanjang tahun 2024, Agincourt Resources telah menggunakan biosolar B35. Inisiatif ini dilanjutkan dengan peralihan ke biosolar B40 pada Februari 2025, yang mengandung proporsi nabati lebih tinggi dan memberikan dampak lebih signifikan terhadap penurunan emisi.
Langkah mitigasi emisi tak berhenti pada pengendalian sumber utama. Agincourt Resources juga menjalankan pemantauan emisi secara ketat dan terstandar. Sistem pelaporan emisi dikembangkan mengacu pada standar internasional, seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Guidelines 2006, yang mencakup emisi Scope 1, Scope 2, dan Scope 3. Adapun total emisi GRK Perusahaan untuk tahun 2024 tercatat sebagai berikut:
– Scope 1 (emisi langsung): 34.376 ton CO₂e
– Scope 2 (listrik dari PLN): 110.802 ton CO₂e
– Scope 3 (rantai pasok dan aktivitas tidak langsung): 112.297 ton CO₂e
Tidak hanya emisi GRK yang menjadi perhatian. Agincourt Resources juga mengendalikan emisi udara non-GRK seperti nitrogen oksida (NOx) dan sulfur oksida (SOx) melalui pemeliharaan alat berat dan pengelolaan emisi pabrik yang sesuai dengan standar dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Bagi Agincourt Resources, pengelolaan emisi bukan hanya soal kepatuhan, tetapi telah menjadi bagian dari budaya kerja Perusahaan. Melalui investasi, inovasi, dan edukasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, pengurangan emisi tidak hanya berhasil dicapai, tetapi juga turut mendorong terciptanya operasional yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah nyata yang dijalankan secara konsisten dan terukur, Agincourt Resources membuktikan bahwa industri pertambangan emas dapat berkontribusi aktif dalam menekan emisi dan menjaga masa depan bumi.