Agincourt Resources menyelenggarakan pelatihan nail art hari pada 4-7 Agustus 2025 di Sopo Daganak, Desa Napa. Nail art atau seni menghias kuku dengan warna, motif, dan dekorasi tambahan kini menjadi keterampilan yang semakin diminati sebagai peluang usaha kreatif. Program ini bertujuan membekali kelompok binaan dengan keterampilan baru agar lebih produktif dan mandiri dalam berwirausaha.
Sebanyak 15 peserta mengikuti pelatihan ini, terdiri atas henna artist binaan Agincourt Resources serta peserta baru dari Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru.
Hari pertama pelatihan berfokus pada perawatan dasar kuku, seperti pedicure, manicure, dan teknik pengaplikasian gel polish pada kuku asli. Hari kedua peserta mempelajari teknik dekorasi lanjutan, termasuk french nail, lines, dotting, ombre, dan 90 Hari ketiga difokuskan pada teknik yang lebih kompleks, seperti penempatan aksesori kuku (ACC) dan 3D flowers. Sesi terakhir digunakan untuk praktik menyeluruh dengan membuat satu pasang kuku palsu yang menggabungkan seluruh teknik yang telah dipelajari.

Kegiatan dibuka oleh Superintendent Local Economic Development (LED) Agincourt Resources, Yandi Rama Krisna, dan ditutup oleh Manager Community Development Agincourt Resources, Rohani Simbolon. Dalam sambutannya, Rohani menekankan pentingnya pelayanan yang ramah dan profesional.
“Dalam profesi nail artist, pelayanan yang ramah dan penuh perhatian itu sangat penting. Apalagi dengan tren home service saat ini, kita harus punya keunggulan layanan dibanding yang lain. Manfaatkan media sosial untuk promosi, agar usaha lebih dikenal. Teruslah berlatih di rumah agar keterampilan semakin terasah dan mampu bersaing di pasar,” ujarnya.
Kaliaman, peserta dari Desa Terapung Raya, Kecamatan Muara Batang Toru, turut mengapresiasi pelatihan ini. “Pelatihan ini menambah wawasan dan keterampilan saya dalam pembuatan kuku palsu. Harapannya, kemampuan ini dapat meningkatkan penghasilan sebagai henna dan nail artist. Semoga ke depan ada pelatihan lanjutan mengenai teknik cat eye,” ungkapnya.
Peserta lainnya, Sinta Devi, Nail Artist binaan Agincourt Resources dari Kelurahan Aek Pining, menyampaikan bahwa pelatihan nail art ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensinya. “Menurut saya, pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan, terutama untuk teknik Henna. Saya sangat berterima kasih kepada Agincourt Resources yang telah mengadakan pelatihan lanjutan bagi kami. Harapannya, ke depan Agincourt Resources dapat kembali memberikan pelatihan yang berfokus pada seni Henna,” ungkapnya. Kesempatan berbisnis nail art di Indonesia terbukti menjanjikan. Salah satu contoh sukses adalah Naels Mates, startup nail art rumahan yang memulai usaha dengan modal Rp 78 juta. Gerai pertamanya di Jakarta Selatan langsung meraih omzet Rp 60 juta. Kini, bisnis tersebut telah berkembang menjadi enam gerai dengan omzet total lebih dari Rp 150 juta. Kisah ini menjadi inspirasi bahwa keterampilan yang dikelola dengan baik dapat membuka peluang usaha besar.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang inisiatif dan kontribusi PT. Agincourt Resources, termasuk kegiatan penambangan dan pengolahan emas mereka, Anda dapat klik di sini.