Mengenal Circular Economy di Pertambangan

Des 13, 2025

Konsep circular economy atau ekonomi sirkular merupakan pendekatan sistem ekonomi yang dirancang untuk menghilangkan limbah dan polusi, mempertahankan produk serta material agar tetap digunakan selama mungkin, serta meregenerasi sistem alam.

Pendekatan ini berbeda dengan model ekonomi linear konvensional yang berpola take–make–dispose, yaitu mengambil bahan baku, memproduksi barang, lalu membuangnya setelah digunakan. Dalam ekonomi sirkular, sumber daya dikelola secara berkelanjutan melalui pemeliharaan, penggunaan ulang, perbaikan, produksi ulang, dan daur ulang, sehingga nilai material dapat dimaksimalkan dan limbah diminimalkan (Ellen MacArthur Foundation).

Di Tambang Emas Martabe, prinsip ekonomi sirkular diwujudkan melalui berbagai praktik nyata sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya adalah pemanfaatan kayu palet bekas dari aktivitas operasional gudang. Alih-alih dibuang, kayu palet dikumpulkan dan disalurkan kepada komunitas lokal untuk diolah menjadi furnitur, kerajinan tangan, maupun serbuk kayu bernilai ekonomi. Praktik ini tidak hanya mengurangi volume limbah, tetapi juga membuka peluang pendapatan bagi mitra masyarakat sekitar tambang.

Pengelolaan jumbo bag bekas yang digunakan dalam kegiatan pertambangan juga dilakukan secara berkelanjutan melalui kerja sama dengan bank sampah di wilayah operasional. Jumbo bag yang sudah tidak layak pakai dikumpulkan, dipilah, dan dimanfaatkan kembali atau didaur ulang oleh mitra masyarakat. Pendekatan ini membantu memperpanjang siklus hidup material sekaligus mengurangi tekanan terhadap lingkungan akibat limbah industri.

Selain itu, beberapa unit operasional di Tambang Emas Martabe menerapkan pengolahan oli bekas. Oli yang tergolong sebagai limbah B3 diolah sehingga sebagian dapat dimurnikan dan dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan tertentu di lapangan, seperti substitusi bahan bakar dalam proses pembuatan bahan peledak. Praktik ini berkontribusi pada pengurangan limbah berbahaya, menekan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Berbagai inisiatif tersebut mencerminkan penerapan prinsip circular economy di Tambang Emas Martabe, yakni menjaga material tetap berada dalam siklus pemanfaatan selama mungkin serta meminimalkan dampak lingkungan. Lebih dari sekadar pengelolaan limbah, pendekatan ini juga menciptakan nilai tambah bagi masyarakat sekitar dan memperkuat komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait