Agincourt Resources terus menunjukkan komitmennya terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berwawasan lingkungan melalui berbagai program konservasi alam di sekitar wilayah operasional Tambang Emas Martabe. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah pengembangan kawasan konservasi sebagai bagian dari strategi keberlanjutan jangka panjang.
Konservasi alam sendiri merupakan upaya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, yakni berbagai jenis spesies tumbuhan, hewan, dan organisme lainnya yang hidup di suatu ekosistem. Di tengah aktivitas industri, upaya pelestarian ini menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi pertambangan yang berkelanjutan. Bagi Agincourt Resources, konservasi bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai pengelola sumber daya alam.
Secara umum, pendekatan konservasi terbagi menjadi dua metode, yaitu konservasi in situ dan ex situ. Konservasi in situ dilakukan di dalam habitat asli spesies yang dilindungi. Contohnya dapat ditemukan pada kawasan hutan lindung, taman nasional, taman margasatwa, maupun cagar alam. Sebaliknya, konservasi ex situ dilaksanakan di luar habitat aslinya, seperti di kebun binatang, taman safari, atau kebun raya. Kedua pendekatan ini telah terbukti efektif dalam menyelamatkan berbagai spesies langka di berbagai belahan dunia.
Beberapa contoh sukses konservasi di tingkat global menunjukkan efektivitas dua pendekatan ini. Di Amerika Serikat, Taman Nasional Yellowstone berhasil memulihkan populasi serigala abu-abu (Canis lupus) dari 31 menjadi lebih dari 100 ekor dalam waktu lima tahun. Di India, Taman Nasional Kaziranga mampu meningkatkan populasi badak India bercula satu dari hanya 75 menjadi lebih dari 2.600 ekor sejak awal abad ke-20. Di Inggris, Royal Botanic Gardens melestarikan puluhan ribu spesies tanaman langka dari hampir 200 negara di dunia. Indonesia sendiri juga telah berhasil mengembangkan berbagai program konservasi yang mampu menyelamatkan dan membiakkan satwa serta tumbuhan yang terancam punah.

Berdasarkan keberhasilan yang telah dicapai di berbagai negara tersebut, Agincourt Resources mengadopsi kedua pendekatan konservasi tersebut secara terpadu. Dalam pendekatan in situ, Agincourt Resources membangun kawasan konservasi yang disebut zona penyangga atau buffer zone di sekitar wilayah tambang. Zona ini ditanami berbagai tumbuhan lokal, termasuk pohon kayu keras endemik dan semak-semak penutup tanah. Tumbuhan-tumbuhan ini berperan penting dalam menstabilkan struktur tanah dari potensi erosi, menyerap air hujan, serta menyediakan tempat berlindung dan sumber makanan bagi satwa liar yang ada di sekitar tambang.
Namun, kawasan konservasi yang dibangun oleh Agincourt Resources bukan sekadar ruang hijau penyejuk mata. Fungsinya jauh lebih kompleks dan strategis. Selain sebagai habitat alternatif, area ini juga menjadi koridor pergerakan satwa liar, serta berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi bentang alam dari dampak langsung aktivitas pertambangan. Di sisi lain, kehadiran kawasan konservasi ini turut meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian ekologi.

Sementara itu, dalam pendekatan ex situ, Agincourt Resources mengembangkan fasilitas pembibitan satelit atau satellite nursery sebagai bagian dari upaya penghijauan berkelanjutan. Di lokasi ini, perusahaan membudidayakan berbagai jenis tanaman lokal yang nantinya akan ditanam kembali di area-area rehabilitasi. Pembibitan ini dilengkapi dengan sarana pemeliharaan tanaman, rumah kaca, sistem irigasi, serta didukung oleh tenaga kerja lokal yang telah mendapatkan pelatihan dalam bidang konservasi. Dengan pendekatan ini, proses reklamasi dan penghijauan tidak hanya dilakukan secara teknis, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar.
Sebagai bentuk keseriusan terhadap pelestarian lingkungan, Agincourt Resources juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga komunitas lokal. Kolaborasi ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan, seperti seminar lingkungan, pelatihan konservasi, penanaman pohon, hingga pelepasan satwa liar ke habitatnya. Komitmen dan konsistensi Agincourt Resources dalam menjaga lingkungan mendapat pengakuan dari pemerintah melalui penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) Peringkat Hijau tahun 2024, yang diterima pada Februari 2025. Ini merupakan kali kedua Perusahaan memperoleh penghargaan bergengsi tersebut dalam menerapkan inovasi dan program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan penerapan konservasi in situ dan ex situ secara terpadu, Agincourt Resources berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, terutama di wilayah sekitar tambang. Meski demikian, pelestarian alam bukanlah tugas satu pihak saja. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga bumi tempat kita tinggal. Karena itu, Agincourt Resources mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Ketahui lebih jauh tentang komitmen Agincourt Resources dalam upaya pelestarian lingkungan di sini.