5 Perusahaan Tambang Emas Terbesar Indonesia

Agincourt merupakan saah satu perusahaan tambang emas terbesar Indonesia.

Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan sejenisnya memang tidak mengherankan. Indonesia sendiri merupakan negara penghasil emas terbesar di seluruh dunia dan selalu menarik perhatian. Jumlah produksi emas di Indonesia sendiri cukup besar yaitu sekitar 12,9 ton per tahun. Bahkan masuk ke urutan nomor 4 sebagai negara yang memiliki cadangan emas sangat besar. Ada beberapa negara di atasnya yaitu Rusia, Afrika Selatan dan Australia sebagai penghasil emas terbesar.

Mengetahui kalau cadangan emas di Indonesia cukup besar maka banyak perusahaan yang menjadi penambang emas. Berikut 5 perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia dan sekilas tentang profil singkatnya.

1. Freeport

Freeport Indonesia menjadi perusahaan terbesar di Indonesia merupakan joint venture. Antara Freeport-McMoran dan PT Industri Asahan Aluminium Persero (Inalum) dengan hasil tambang terbesar saat ini. Sebenarnya PT. Freeport Indonesia tidak menghasilkan emas murni namun produksinya adalah konsentrat. Dimana konsentrat tersebut memiliki kandungan berupa emas, tembaga, serta perak yang kemudian diekspor seluruhnya ke luar negeri. Sistem pertambangan yang digunakan adalah terbuka atau open pit dan bawah tanah atau underground. Beroperasi sejak tahun 1972 dimana izin operasinya masih berlaku sampai nanti 2041 berdasarkan IUPK.

2. Martabe

Matabe adalah tambang emas yang dimiliki PT. Agincourt Resources mampu menghasilkan emas sekitar 135 ton di tahun 2020. Lokasi pertambangan ada di Sumatera Utara dan perusahaan ini dioperasikan tahun 2012. Sebagai perusahaan tambang emas terbesar Indonesia, PT. Agincourt Resources memiliki area konsesi 130 ribu ha. Menggunakan metode Carbon-in-Leach (CIL) untuk proses pengolahannya dan dapat dikatakan lebih mahal dibanding metode Heap Leach. Perusahaan tambang ini mampu memproduksi sekitar 10 ton emas per tahun. Hal ini didukung dengan kapasitas pabrik untuk mengolah sangat besar yaitu 6 juta ton bijih / tahunnya.

3. Toka Tindung

Tambang emas selanjutnya adalah Toka Tindung secara resmi dimiliki PT Archi Indonesia Tbk. Memiliki dua anak usahanya yaitu PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya di Sulawesi Utara. Beroperasi dari 2009 dimana produksi pertamanya yaitu pada tahun 2011 dan cadangan emasnya 122 ton. Cadangan emasnya memiliki tingkat endapan sulfidasi rendah dan untuk luas konsesi sekitar 40 ribu hektar. Pabrik pengolahan Toka Tindung memiliki kapasitas 4 juta ton bijih / tahunnya dan sudah memproduksi 7-8 juta ton emas. Peningkatan jumlah produksi Toka Tindung sangat pesat bahkan mampu melampaui Martabe.

4. Tujuh Bukit

Perusahaan tambang emas terbesar Indonesia selanjutnya adalah Tujuh Bukti yang lokasinya di Jawa Timur. Tambang ini dimiliki oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk dimana pertama kali beroperasi tahun 2016. Menggunakan metode Heap Leach dengan biaya operasional lebih rendah begitupun dengan tingkat recovery. Luas areanya kurang lebih 12 ribu ha dan cadangan emasnya sekitar 22 ton per akhir tahunnya. Pabrik pengolahan yang dimiliki berkapasitas 8 juta ton bijih per tahunnya sehingga hasil produksi mencapai 1,7 ton. Cadangan emas yang dimiliki diperkirakan habis sekitar tahun 2024 saja.

5. Gosowong

Terakhir adalah tambang emas Gosowong milik PT Indotan Halmahera Bangkit dan PT Aneka Tambang. Namun menariknya yang mengoperasikan tambang ini adalah PT Nusa Halmahera Minerals. Memiliki area konsesi kurang lebih 29 ribu ha dimana lokasinya ada di Halmahera Utara. Menggunakan sistem pertambangan bawah tanah dan masih memiliki cadangan emasnya sekitar 9 ton.

Indonesia kaya akan emas yang dibuktikan dengan banyaknya perusahaan pertambangan di Indonesia. Produksi perusahaan tambang emas terbesar Indonesia mencapai jutaan ton dan masih memiliki banyak cadangan. Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.