Rata-rata Umur Pertambangan Emas dan Durasi Operasional yang Berjalan

Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM).

Mengungkapkan cadangan tambang untuk beberapa tahun ke depan pada rapat dengar pendapat. Rapat Dengar Pendapat ini dihadiri oleh Komisi VII dan juga Kementerian Energi dan Sumber Daya.

Baca Juga: Pertambangan Emas Sumber Kemakmuran Rakyat

Bambang Gatot selaku Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) mengatakan bahwa untuk cadangan komoditas tembaga ada di angka 2.76 miliar. Cadangan ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan hasil tambang selama belasan dan puluhan tahun mendatang. Namun, kira-kira berapa umur pertambangan emas dan umur cadangannya?

Umur Cadangan Pertambangan Indonesia

Produksi per tahun untuk hasil tambang disampaikan pula oleh Gatot mencapai 70 juta ton untuk biji sedangkan untuk konsentrat sebesar 3 juta ton di tahun 2018. Adanya cadangan di angka tersebut membuat umur cadangan diperkirakan bisa mencapai 39 tahun.

Kapasitas input eksisting untuk hasil tambang pada tahun 2019 ada di angka 2.4 juta ton. Outputnya sendiri sekitar 300 ribu katoda, sedangkan untuk kebutuhan dalam negeri sesuai data dari RIPIN disampaikan sekitar 2 juta ton.

Kebutuhan riil untuk hasil tambang saat ini adalah 218 ribu, ada rencana 2 juta, dan dengan melihat angka riil ini. Maka bisa diketahui bahwa ada persedian sebesar 69 ribu. Jika dihubungkan dengan umur pertambangan emas yang lumayan, maka cadangan ini diperkirakan bisa lebih banyak.

Sedangkan untuk cadangan nikel tercatat sudah ada di angka 3.57 miliar ton dengan kapasitas produksi per tahun di angka 17 juta ton bijih. Melalui data ini maka diperkirakan untuk umur cadangan nikel bisa bertahan sampai 184 tahun.

Hasil tambang jenis besi nilai cadangan berbeda lagi. tercatat ada cadangan 3 miliar ton dengan kapasitas produksi sekitar 3.9 juta ton per tahun. Menghubungkan antara jumlah cadangan dengan kapasitas produksi bijih besi maupun konsentrat. Maka diperkirakan cadangan ini bisa bertahan sekitar 769 tahun.

Lebih detail mengenai nilai cadangan hasil tambang di luar perhitungan umur pertambangan emas di Indonesia, adalah sebagai berikut:

•     Tembaga, cadangan di angka 2.76 miliar dan umur cadangan 39 tahun.
•     Nikel, cadangan di angka 3.57 miliar dan umur cadangan 184 tahun.
•     Besi, cadangan 3 miliar dan umur cadangan 769 tahun.
•     Bauksit, cadangan 2.4 miliar ton dan umur cadangan 422 tahun.
•     Emas, cadangan di angka 1.132 Au dan umur cadangan diperkirakan 28 tahun.
•     Perak, cadangan di angka 171.499 ton Ag dan umur cadangan ini diperkirakan sampai 1.143 tahun.
•     Timah, cadangan 1.5 juta ton Sn dan umur cadangan 21 tahun.

Umur Pertambangan Emas di Indonesia

Membaca detail data cadangan berbagai hasil tambang di atas, memang cadangan emas memiliki umur cadangan hanya 28 tahun. Meskipun masih lebih panjang dibanding timah namun emas memiliki lebih banyak peminat.

Sementara itu untuk umur pertambangan emas memang tidak bisa selamanya, sebab eksplorasi ini tentu ada habisnya. Apalagi kegiatan pertambangan bisa saja berhenti sebelum masa pertambangan habis di dalam perjanjian dengan pemerintah. Yakni ketika emas yang di area pertambangan sudah tidak ditemukan lagi atau habis.

Jumlah pertambangan emas di Indonesia cukup banyak, beberapa diantaranya dikenal sebagai pertambangan besar dan menguasai kegiatan tambang emas di tanah air. Selain itu masih ada juga kegiatan pertambangan emas ilegal.

Lalu, berapa kira-kira umur pertambangan emas di Indonesia jika umur cadangannya saja kurang dari 3 dekade ke depan? Rata-rata umur pertambangan adalah puluhan tahun, misalnya saja PT Sumbawa Timur Mining yang sudah bertahan selama 10 tahun karena pertama kali melakukan kegiatan pertambangan di tahun 2010 lalu.

Umur paling lama tentu saja Freeport yang sudah aktif melakukan kegiatan pertambangan emas sejak jabatan Presiden di Indonesia masih dipegang oleh Soeharto, dan masih aktif beroperasi sampai sekarang.

Baca Juga: Potensi Perkembangan Emas di Jawa Timur