Apa saja yang menjadi kriteria keberhasilan reklamasi?
Ada 3 kriteria keberhasilan reklamasi lahan tambang. Pengelolaan lingkungan di pertambangan sendiri memerlukan proses yang berkesinambungan. Bukan hanya dilakukan satu kali lantas tidak ada tindak lanjutnya.
Reklamasi merupakan aktivitas yang dijalankan setelah perusahaan tambang melewati proses penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral maupun batu bara. Prosesnya meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi dan penambangan.
Kemudian masih berlanjut ke aktivitas pengelolaan, pemurnian, pengangkutan, penjualan dan akhirnya reklamasi serta pascatambang. Aktivitas paling akhir ini akan dinilai dengan 3 kriteria.
Baca Juga: Kegiatan CSR Agincourt Resources
Kriteria Keberhasilan Reklamasi Lahan dalam Pertambangan
Mari memulai dari pengertiannya dahulu. Reklamasi adalah aktivitas yang dijalankan sepanjang tahapan usaha pertambangan. Guna menata, memulihkan dan memperbaiki kualitas lingkungan serta ekosistem, sehingga mampu berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
Aktivitas ini dijalankan dengan mematuhi sejumlah prinsip. Seperti melindungi kualitas air, tanah dan udara. Kemudian melindungi keanekaragaman hayati, menghormati nilai sosial dan budaya setempat, hingga stabilitas serta keamanan timbunan batuan penutup.
Kesuksesan reklamasi ditandai dengan tiga kriteria, yakni penatagunaan lahan, revegetasi dan penyelesaian akhir. Setiap kriteria memuat poin khusus yang perlu diperhatikan, berikut penjelasannya.
1. Penatagunaan Lahan
Standar penilaian yang digunakan dalam kriteria ini adalah penataan permukaan tanah dan penimbunan kembali lahan bekas tambang. Kemudian penebaran tanah zona pengakaran dan terakhir adalah pengendalian erosi serta pengelolaan air.
Aktivitas yang dijalankan untuk memenuhi kriteria keberhasilan reklamasi wajib dilakukan secara tepat. Misalnya saja ketika berhubungan dengan tata lahan. Dalam praktiknya, tanah harus subur supaya tanaman bisa tumbuh di atasnya.
Namun ada sejumlah perusahaan pertambangan yang kurang memperhatikan hal ini. Misalnya saja tanah bercampur dengan batu bara sehingga tanaman tidak bisa tumbuh atau mati.
Adanya partikel batu bara di dalam tanah tentu akan membuat tanaman keracunan. Jadi tidak heran apabila tanamannya sulit tumbuh atau mati. Oleh sebab itu, kondisi tanah perlu dijaga jangan sampai tercampur partikel yang meracuni tanaman.
Sementara dalam hal pengembalian tanah zona perakaran perlu menghindari pemadatan secara berlebihan. Terdapat standar dalam penebaran tanah zona pengakaran. Hal tersebut mengikuti persen tanaman tumbuh.
2. Revegetasi
Kriteria keberhasilan reklamasi selanjutnya adalah revegetasi. Standar penilaian yang digunakan adalah penanaman tanaman penutup atau cover corp, penanaman tanaman cepat tumbuh, penanaman tanaman jenis lokal dan pengendalian air asam tambang.
Setelah mengurus penataan lahan, maka selanjutnya memperhatikan horizon b (tanah bawah), top soil (tanah pucuk) lantas cover corp (tanah penutup). Berikutnya memperhatikan pass growing species (tanaman cepat tumbuh).
Lanjutkan dengan tanaman jenis endemik (misalnya kayu ulin, kayu meranti, kau kapur, kayu kruing atau kayu pulai). Tanaman jenis endemik dapat berbeda untuk setiap daerah. Misalnya tanaman endemik Pulau Jawa umumnya berbeda dengan Pulau Sulawesi.
3. Penyelesaian Akhir
Kriteria keberhasilan reklamasi selanjutnya adalah penyelesaian akhir. Penyelesaian akhir ini memakai standar penilaian berupa penutupan tajuk dan perawatan. Tahap ini menjadi titik pembangunan tata kelola pertambangan yang baik.
Karena memang tata kelola pertambangan akan berpengaruh pada permasalahan lingkungan yang berkelanjutan, sehingga harus dilakukan secara tepat dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Karena penilaian keberhasilan reklamasi menjadi bagian penting dalam membangun proses pertambangan, pihak terkait perlu memahami dan menjalankannya secara tepat. Mulai dari dokumen rencana reklamasi sampai penempatan jaminan.
Nantinya langkah terakhir dalam reklamasi adalah membuat laporan tahunan yang diserahkan ke gubernur. Laporan tersebut akan dievaluasi dan dinilai. Jadi, perusahaan pertambangan tidak sembarangan dalam menjalankan reklamasi tambang.
Pengelolaan lahan tambang memerlukan orang yang berkompeten dan sesuai di bidangnya. Mulai dari penataan permukaan tanah sampai perawatan lahan tambang diatur keberhasilannya dalam kriteria keberhasilan reklamasi.
Baca Juga: Berbagai Manfaat yang Telah Diberikan oleh Tambang Emas Martabe
Ingin mengetahui pengembangan berkelanjutan Agincourt? klik di sini. Untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja pekerja, klik di sini. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati PT Agincourt, baca di sini. Ingin mengetahui pengelolaan lingkungan pertambangan? simak di sini. Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.