Rencana Tanggap Darurat (RTD) adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh suatu organisasi yang memiliki risiko bencana tinggi, seperti perusahaan pertambangan. Operasi sehari – hari di industri pertambangan masih mengandung risiko yang tinggi terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Bahkan, berbagai penelitian dan data statistik di seluruh dunia menunjukkan bahwa jumlah cedera serius dan kematian masih tetap tinggi meskipun industri ini telah berupaya keras untuk menurunkannya.
RTD membekali para karyawan, kontraktor, dan pengunjung dengan prosedur respons serta tindakan pencegahan yang harus diikuti, yang penting untuk menanggulangi situasi darurat, seperti kebakaran tambang, ledakan, jebakan, atau genangan, secara efektif dan tepat waktu. Rencana ini sangat penting agar setiap orang yang berada dalam keadaan darurat mengetahui prosedur yang benar untuk diikuti, tugas dan tanggungjawab mereka.
RTD memastikan bahwa pengawas dan personel lainnya siap untuk mencegah dan / atau menanggulangi keadaan darurat dengan menyediakan serangkaian praktikumum terkait aktivitas yang diperlukan untuk respons yang sistematis, menguraikan strategi untuk pembendungan dan pengendalian keadaan darurat, menetapkan serangkaian aturan untuk melatih semua anggota tim tanggap darurat, serta membantu tim untuk menanggapi keadaan darurat dengan cepat dan efektif. Tindakan cepat dan persiapan dini dapat membantu menyelamatkan nyawa dan melindungi investasi keuangan.
RTD yang baik akan membantu dalam menentukan hal-hal berikut:
• tindakan apa yang dapat diambil untuk mencegah keadaan darurat;
• tindakan pencegahan apa yang akan meminimalkan efek keadaan darurat, jika terjadi;
• tindakan segera apa yang harus diambil karyawan tambang untuk mengatasi keadaan darurat;
• apakah karyawan tambang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan prosedur yang diuraikan dalam RTD;
• siapa yang akan mengambil komando sementara dalam penanganan keadaan darurat;
• siapa yang bertanggung jawab atas masing-masing bagian dalam operasi darurat;
• layanan dan bantuan seperti apa yang tersedia untuk mendukung tindakan penyelamatan;
• bagaimana karyawan kunci akan memperoleh informasi dan menilai laporan untuk membuat keputusan penting; dan
• prosedur media relation seperti apa yang diperlukan dalam keadaan darurat.
RTD perlu ditinjau secara berkala untuk menilai tingkat kesiapan perusahaan saat ini dengan mempertimbangkan hal – hal yang perlu diperbaiki atau hal – hal yang baru atau hal-hal yang berubah. Berdasarkan tinjauan ini, manajemen dapat mengembangkan target khusus untuk memperbaiki program kesiapsiagaan darurat perusahaan atau menyesuaikannya dengan perubahan kondisi.
RTD harus didukung oleh Tim Emergency Response Team (ERT) yang merupakan unit utama yang bertanggung jawab mengimplementasikan RTD. Satuan kerja ini juga dibentuk dengan tujuan memenuhi persyaratan ISO 45001 : 2018 klausal 8.2 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat. Anggota ERT merencanakan dan mengarahkan tindakan tanggap bencana atau manajemen krisis, memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana, serta menyiapkan rencana dan prosedur darurat untuk situasi darurat. Anggota TTD harus berpartisipasi dalam simulasi pelatihan khusus untuk terus memperbarui keterampilan mereka.
Di PT Agincourt Resources (PTAR), operator Tambang Emas Martabe, anggota ERTbertanggung jawab menangani situasi darurat dengan rincian sebagai berikut:
• Sebagai penolong saat terjadi keadaandarurat dan korban jiwa di Site Martabe.
• Sebagai petugas pemadam kebakarandi Site Martabe saat terjadi kebakaran hutan dan juga menanggulangi situasi.
• Melakukan inspeksi rutin terhadap alatpemadam kebakaran, hydrant, dan smoke detector di area Martabe sesuai jadwal.
• Siaga setiap ada aktivitas kritis biladiperlukan, sesuai penilaian risiko.
• Mengikuti prosedur darurat saatmenanggapi situasi kritis.
• Selalu menjaga kebugaran dan siapuntuk menanggapi situasi darurat.
• Mempraktikkan prosedur keselamatan di semua kegiatan di lingkungan pertambangan.
• Siap ditugaskan sebagai tim penyelamatuntuk misi kemanusiaan di daerah bencana atas nama perusahaan
• Bergabung dengan tim ESDM untukkesiapsiagaan bencana.
• Siap ditugaskan untuk mengikutikompetisi penyelamatan, baik skalalokal maupun nasional.
PTAR selalu membekali anggota ERT dengan berbagai pelatihan, minimal sebulan sekali, untuk memperkuat kesiapsiagaan mereka. Tidak hanya untuk mengatasi bahaya di tempat kerja tetapi juga untuk membantu pengelolaan dan pemulihan berbagai bencana nasional.