Pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko tinggi. Dalam praktik industri pertambangan, Keselamatan Pertambangan menjadi salah satu aspek penting yang perlu diterapkan. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 26 Tahun 2018 tentang Kaidah Pertambangan Yang Baik, yaitu dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP).
Salah satu elemen pada SMKP adalah Organisasi dan Personel, dan Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Kerja Pertambangan menjadi salah satu aspek penunjangnya. Sebagai bentuk komitmen manajemen, Kebijakan Keselamatan PT Agincourt Resources (PTAR) juga memuat tentang kewajiban perusahaan dalam memberikan pelatihan keselamatan yang diperlukan bagi karyawan.
Program pelatihan diberikan sesuai kebutuhan dan didasarkan pada kebutuhan dan pertimbangan Kepala Teknik Tambang (KTT) dengan memerhatikan pemenuhan perundangan dan identifikasi pekerjaan. Program pelatihan ini kemudian disusun dalam analisis/ penilaian kebutuhan pelatihan (Learning Need Analysis – LNA). Pelatihan dilaksanakan, didokumentasikan, serta dievaluasi secara khusus dan komprehensif untuk melihat ketercapaian target dan sasaran yang diharapkan, yaitu penerapan keselamatan di tempat kerja untuk mencegah terjadinya Kecelakaan atau Penyakit Akibat Kerja (PAK).
Berikut adalah contoh beberapa pelatihan Keselamatan Pertambangan yang diberikan kepada karyawan PTAR & Mitra Kerja, agar dapat memudahkan mereka dalam memahami bahaya dan risiko di tempat kerja sehingga dapat melakukan penanganan yang tepat sesuai dengan hirarki pengendalian risiko. Hal ini dilakukan tak lain untuk mencegah terjadinya Kecelakaan yang dapat menyebabkan kerugian properti, cedera, atau bahkan kematian.
Induksi: General OHS (Occupational Health and Safety) Induction & Hazard Awareness
General OHS Induction dan Hazard Awareness diberikan kepada seluruh karyawan yang bekerja di PTAR, pelatihan ini bersifat wajib dan merupakan salah satu persyaratan pengurusan Identity (ID) Badge untuk akses masuk ke area site Martabe. Pelatihan ini diberikan di awal sebelum karyawan baru mulai bekerja, penyegaran dilakukan setiap tahunnya dan bilamana direkomendasikan sebagai hasil dari investigasi pasca kecelakaan.
Pelatihan Keselamatan Dasar: JSEA (Job Safety & Environment Analysis) dan Bekerja di Ketinggian
Pelatihan keselamatan dasar merupakan sekelompok pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pekerja operasional keterampilan dasar untuk dapat bekerja dengan aman dari cedera serius (memenuhi aturan baku/ Golden Rules). Pelatihan JSEA dilakukan agar karyawan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko serta melakukan pengendalian yang optimal pada setiap langkah kerja, yang dituangkan dalam bentuk prosedur tertulis dan dapat dipertanggungjawabkan. Sementara, pelatihan Bekerja di Ketinggian dikhususkan bagi karyawan yang akan bekerja di area dengan perbedaan level tinggi mulai dari 1,8 meter dimana penggunaan alat pencegah dan pelindung jatuh dipersyaratkan. Dalam pelatihan ini, prinsip keselamatan dan contoh-contoh kasus diberikan untuk meningkatkan kesadaran karyawan.
Pelatihan Surat Izin Mengemudi Perusahaan (SIMPER)
Pelatihan Surat Izin Mengemudi Perusahaan (SIMPER) sejalan dengan pemberian otorisasi kepada karyawan yang ditunjuk untuk mengoperasikan peralatan tertentu. Hal ini dilakukan guna memastikan karyawan yang mengemudikan atau mengoperasikan peralatan, seperti kendaraan ringan, alat berat dan pesawat angkat dan angkut, kompeten untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
Pelatihan Posisi Khusus: Fire Warden
Pelatihan posisi khusus, baik posisi struktural maupun fungsional, dilakukan guna menunjang kompetensi personil yang ditunjuk untuk menjalankan peran tertentu. Salah satunya yaitu pelatihan Fire Warden. Pada pelatihan ini, karyawan diberikan pemahaman tentang teori terjadinya kebakaran, prosedur jika terjadi kebakaran, penggunaan alat pemadam api, dan peran Fire Warden di area kerja. Tentunya hal ini menjadi bagian dari mitigasi keadaan darurat di perusahaan guna meminimalkan dampak dari kejadian yang mungkin timbul.
Pelatihan Umum: Frontline Safety Leadership
Pelatihan umum diberikan berdasarkan persyaratan posisi setelah seorang karyawan mulai bekerja. Pelatihan ini diberikan agar standar yang sama dapat diterapkan oleh setiap karyawan. Contoh pelatihan ini adalah pelatihan investigasi insiden, manual handling, penggantian ban kendaraan, penanganan tumpahan dan frontline safety leadership. Pelatihan frontline safety leadership merupakan pelatihan yang diberikan bagi pengawas lini terdepan yang berfokus pada keselamatan, dengan memberikan contoh-contoh perilaku baik dan perilaku buruk yang dapat menimbulkan Kecelakaan atau Penyakit Akibat Kerja (PAK). Diharapkan pasca pelatihan ini, para pengawas dapat memberikan contoh yang baik bagi pekerja, khususnya pada aspek penerapan Keselamatan Pertambangan.