Pembukaan Lubuk Larangan di Desa Hapesong Lama, Lestarikan Sungai Hidupkan Tradisi 

Jan 12, 2025

Lubuk Larangan di Desa Hapesong Lama resmi dibuka untuk umum pada Minggu, 12 Januari 2025. Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara Agincourt Resources dan pemerintah Desa Hapesong Lama dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati lokal sekaligus menjaga nilai-nilai kearifan lokal. 

Rencana revitalisasi Lubuk Larangan dimulai pada Agustus 2024 dengan pembentukan panitia khusus. Pada 10 September 2024, sebanyak 9.900 bibit ikan termasuk jurung, ikan mas, gurami, dan nila dilepaskan ke sungai sebagai bagian dari pelestarian. Acara tersebut disaksikan oleh perwakilan Dinas Perikanan Tapanuli Selatan, Camat Batang Toru, panitia Lubuk Larangan, serta tokoh masyarakat. 

Menjelang bulan Ramadan 2025, Lubuk Larangan secara resmi dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB berdasarkan kesepakatan bersama. Informasi pembukaan ini disebarluaskan hingga ke desa-desa sekitar dan di luar Kecamatan Batang Toru. Dengan membayar Rp80.000, para pemancing dapat menikmati pengalaman memancing seharian penuh. 

Baca Juga: Pelepasan 9.900 Benih Ikan di Lubuk Larangan Desa Hapesong Lama Wujud Nyata Pelestarian Alam

Pada hari pembukaan, sebanyak 207 pemancing hadir, dengan estimasi hasil tangkapan mencapai 1,5 ton ikan. Kegiatan ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp16.000.000, yang direncanakan untuk pembangunan desa serta bantuan bagi anak yatim dan lansia.  

Manager Community Relations Agincourt Resources Masdar Muda Hasibuan, menekankan pentingnya program ini. “Lubuk Larangan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga strategi untuk kehidupan berkelanjutan. Dengan melestarikan keanekaragaman hayati sungai dan memperkuat kearifan lokal, kita memastikan komunitas dapat tumbuh bersama dengan sumber daya alamnya. Ini adalah warisan yang dengan bangga kami dukung.” 

Read Also: Dorong Ekosistem Perairan Lestari, Agincourt Resources Tebar Puluhan Ribu Bibit Ikan di Lubuk Larangan

Selain memberikan manfaat ekonomi, Lubuk Larangan berperan penting dalam menjaga kelestarian ekosistem sungai, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keanekaragaman hayati, serta mencegah kepunahan ikan endemik lokal. Program ini juga memperkuat kelembagaan adat Lubuk Larangan sebagai simbol identitas budaya yang harus terus dijaga. 

Masyarakat dan pemerintah Desa Hapesong Lama menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Agincourt Resources atas dukungan dalam revitalisasi tradisi Lubuk Larangan. Kolaborasi ini tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan fondasi keberlanjutan bagi generasi mendatang. 

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang inisiatif dan kontribusi PT. Agincourt Resources, termasuk kegiatan penambangan dan pengolahan emas mereka, Anda dapat klik di sini.

BACA SELENGKAPNYA

Posting Terkait