Agincourt Resources bersama masyarakat Desa Garoga kembali menggelar panen lubuk larangan di Sungai Garoga pada Senin, 19 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan hasil nyata dari program penebaran 4.100 ekor benih ikan jurung dan ikan mas yang dilakukan oleh Agincourt Resources pada tahun 2024. Dari panen kali ini, masyarakat berhasil mengumpulkan sekitar 250 kilogram ikan, yang sebagian besar adalah ikan jurung, spesies endemik air tawar khas Batang Toru yang memiliki nilai ekologis tinggi. Inisiatif lubuk larangan ini telah berjalan sejak tahun 2021 dan menjadi bagian dari komitmen Agincourt Resources dalam melestarikan ekosistem sungai sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional Tambang Emas Martabe.

Senior Supervisor Community Engagement Agincourt Resources, Dedy Bugis menegaskan bahwa program lubuk larangan merupakan bentuk sinergi nyata antara perusahaan dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam. “Program ini tidak hanya menjaga kelestarian ikan lokal seperti jurung, tetapi juga mendorong masyarakat untuk mandiri secara ekonomi dan menjaga tradisi kearifan lokal. Tahun ini, kami juga membuka lubuk larangan di dua lokasi baru, yaitu Desa Padang Lancat dan Desa Perkebunan Hapesong. Sementara tahun lalu, kami mendampingi masyarakat di Desa Garoga, Aek Ngadol, Batu Hula, dan Hapesong Lama,” jelas Dedy. Menurutnya, lubuk larangan bukan hanya tradisi, tetapi juga strategi konservasi yang efektif untuk melindungi ekosistem air tawar sembari memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat.
Kepala Desa Garoga, Risman Rambe, menyampaikan bahwa dalam empat tahun terakhir, pihak desa telah berhasil menyelenggarakan delapan kali kegiatan pembukaan lubuk larangan yang selalu mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Salah satu bagian penting dari kegiatan ini adalah pemancingan umum berbayar, yang hasilnya digunakan untuk mendanai berbagai program sosial desa. “Di awal pelaksanaan kegiatan, dana sekitar Rp30 juta yang terkumpul telah disalurkan untuk santunan anak yatim, bantuan lanjut usia, masyarakat kurang mampu, dan pembangunan masjid. Hingga saat ini, total pendapatan dari penjualan tiket pemancingan mencapai Rp64 juta, yang tahun ini mulai diarahkan untuk kebutuhan jangka panjang seperti pembelian ambulans desa,” ujar Risman.
Ia menambahkan, keberhasilan program ini juga membuka peluang pengembangan ekonomi desa dengan rencana menjadikan kawasan Sungai Garoga sebagai destinasi wisata berbasis air. Konsep tersebut meliputi wisata arung jeram, taman kuliner di sepanjang sungai, dan tempat pembenihan ikan lokal yang memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang telah tersedia.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang inisiatif dan kontribusi PT. Agincourt Resources, termasuk kegiatan penambangan dan pengolahan emas mereka, Anda dapat klik di sini.